jpnn.com - JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan minggu ini, Jumat (23/10) semakin menguat dibanding hari sebelumnya.
Dilansir dari data Bloomberg, pagi ini rupiah dibuka menguat 158 poin ke level Rp13.482, dari posisi penutupan perdagangan kemarin Rp13.640 per dolar USD.
BACA JUGA: Gara-gara "Salatiga Kota Merah", Polisi Ini Interogasi...(Bagian Pertama)
Penguatan rupiah masih terus berlanjut hingga pukul 08.20 WIB ke posisi Rp13.437 per dolar USD.
Sejak pembukaan hingga pukul 08.45 WIB rupiah bergerak pada level Rp13.420 -Rp 13.528 per dolar USD. Sedangkan kurs jual BCA pada pukul 09.36 WIB berada di level Rp13.525 per dolar USD.
BACA JUGA: Rio Capella Siap Hadapi Pemeriksaan Jumat Keramat
Sementara kurs tengah Bank Indonesia Kamis (22/10) kemarin, rupiah menguat ke posisi Rp13.640, dari hari sebelumnya Rp 13.696 per dolar USD.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta mengatakan di tengah dolar AS yang cukup kuat di Asia, rupiah menguat tajam jelang aksi pemerintah yang mengumumkan paket kebijakan ekonomi jilid V.
Paket kebijakan ekonomi jilid V berisi pemangkasan pajak ganda untuk kontak investasi kolektif dari dana investasi real estate, memangkas persentase pajak penghasilan (PPh) final revaluasi aset, memudahkan sejumlah aktivitas perbankan syariah dalam pemangkasan persyaratan.
BACA JUGA: Astaga, Setelah tak Bernapas, Margriet Sundut-sundut Tubuh ANG dengan Rokok
"Penguatan tersebut terjadi menjelang diumumkannya paket kebijakan ekonomi V yang kembali diluncurkan untuk mendorong laju perekonomian yang sedang melambat," ujar Rangga dalam analisisnya, Jumat (23/10). (chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bela Negara, Ryamizard: Ini Memberikan Daya Getar Negara lain
Redaktur : Tim Redaksi