Ali Mazi: COVID-19 Itu Ada, Jangan Dianggap Remeh dan Enteng

Sabtu, 21 November 2020 – 23:33 WIB
Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi (kanan). (ANTARA/Harianto)

jpnn.com, KENDARI - Gubernur Sulawesi Tenggara Ali Mazi mengingatkan masyarakatnya agar makin menyadari pentingnya penerapan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari.

Ali berharap dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di seluruh lapisan masyarakat, COVID-19 di daerah itu bisa dicegah.

BACA JUGA: Libur Panjang Sebabkan Angka Covid-19 Tinggi? Begini Respons Satgas

"Bekerja iya, tetapi tentu juga harus menjaga protokol kesehatan, jangan lagi ada yang bilang tidak ada, nyatanya banyak yang terkapar, yang terpapar karena COVID-19. Jadi saya mengimbau kepada masyarakat agar jangan memberikan isu-isu yang menyesatkan, yang terpenting bahwa COVID-19 itu ada," ujarnya di Kendari, Sabtu (21/11).

Kegiatan produktif di tengah pandemi virus corona jenis baru itu, kata dia, harus dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 Yakin Vaksin Aman dan Halal

"Tugas kita bersama menerapkan protokol kesehatan, ini semua yang sangat penting perlu dilakukan," kata dia.

Ia mengharapkan masyarakat percaya pandemi COVID-19 yang telah merebak di seluruh dunia, bahkan di Sultra.

BACA JUGA: Satgas Covid-19: Siapa pun Itu Harus Menaati Protokol Kesehatan

"Inikan peristiwa dunia (pandemi COVID-19, red.), sekarang kembali lagi bagaimana membangun kesadaran, untuk membangun kesadaran menjaga protokol kesehatan," kata dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memandang remeh terhadap pandemi.

Penularan virus tersebut, kata dia, bukan hanya di Indonesia tetapi juga di negara lain.

"Ini COVID ada, jangan dianggap remeh, jangan dianggap enteng," ujar Ali Mazi.

Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sultra menyampaikan data pasien meninggal akibat virus corona di provinsi itu yang kembali bertambah menjadi 94 orang per 21 November 2020.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal mengatakan hari ini terdapat satu pasien yang dinyatakan meninggal, seorang laki-laki (39) berasal dari Kota Kendari.

Ia juga menyampaikan terjadi penambahan kasus positif baru 68 orang sehingga totalnya menjadi 6.039 orang.

Kasus positif baru itu, masing-masing tiga orang dari Konawe Kepulauan dan Wakatobi, Kendari 26 orang, Baubau 10 orang, Konawe Utara satu orang, Konawe Selatan dua orang, Kolaka sembilan orang, dan Konawe 14 orang.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sultra ini juga menuturkan data pasien sembuh tercatat bertambah 37 orang, sehingga totalnya menjadi 4.630 orang.

Rincian pasien sembuh Kendari 31 orang, Konawe Utara dua orang, dan Konawe Selatan empat orang.

Sebaran 94 kasus meninggal COVID-19 di Sultra, yakni Kota Kendari menjadi 39 orang, Baubau 15 orang, Kabupaten Muna enam orang, Buton empat orang, Kolaka Utara dua orang, Kolaka tiga orang.

Selain itu, Muna Barat satu orang, Kolaka Timur satu orang, Bombana dua orang, Buton Selatan dua orang, Konawe Kepulauan dua orang, Wakatobi dua orang, Buton Utara dua orang, Konawe delapan orang, dan Konawe Selatan lima orang. (ant/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler