Aliansi Rakyat Thailiand Ngotot Gulingkan Pemerintahan

Somchai dianggap Boneka Thaksin Shinawatra

Senin, 24 November 2008 – 01:34 WIB
BANGKOK – Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) membuktikan janjinya untuk benar-benar melakukan final battle demi menggulingkan pemerintah berkuasaReuters melansir bahwa aksi yang didukung tak kurang dari 40 ribu pendukungnya itu sekaligus merupakan upaya pamungkas PAD untuk menutup aksi “pendudukan” mereka atas Wisma Negara

BACA JUGA: Kabinet Obama Bikin Kecewa

Tapi mereka berharap aksi itu diikuti lebih banyak pendukung.

’’Kami berharap aksi ini diikuti 100 ribu pendukung,’’ kata juru bicara PAD Parnthep Wongpuapan yang dihubungi lewat telepon oleh Associated Press.

’’Kami tak takut apapun
Kami takkan menundukkan kepala terhadap penguasa yang telah merusak negara kita,’’ kata seorang peserta aksi yang mengaku bernama Cat

BACA JUGA: Presiden Guinea-Bissau Nyaris Dikudeta

Pengusaha perempuan berusia 48 tahun itu turut berpartisipasi aktif
’’Ini adalah Hari H yang menjadi desakan akhir kami untuk menjatuhkan pemerintah,’’ ujar Chokchuang Chutinaton, 64.

Aksi akbar PAD itu bukanlah yang pertama

BACA JUGA: Pria Pengangguran Bunuh Mantan Pejabat Jepang

Oktober lalu, aksi serupa telah mereka lakukan dan berakhir dengan kericuhanDalam aksi yang lantas disebut sebagai Oktober Kelabu itu menewaskan dua orang dan melukai sedikitnya 400 orangKarena hal itu, polisi dan demonstran saling tuding sebagai penyebab kericuhan.

Tak mau disalahkan lagi akan kemungkinan terjadinya hal serupa, juru bicara pemerintah Nattawut Saikuar menuturkan bahwa kali ini polisi dilarang keras menggunakan gas air mata ataupun berbagai senjata lainnyaUntuk itu, mereka hanya dibekali tameng pelindung saja, untuk melindungi diri mereka

Menghadapi aksi akbar PAD tersebut, Perdana Menteri Somchai Wongsawat tetap menunjukkan bahwa dirinya bisa mengatasinya dengan kepala dinginNyatanya, dia tetap menampilkan ketenangan dan memerintahkan pimpinan Angkatan Darat Anupong Paochinda untuk terus memonitor aksi protesPasalnya, Somchai yang dianggap sebagai boneka mantan PM Thaksin Shinawatra itu, kini tengah menghadiri pertemuan Asia – Pasifik di Peru

Dan salah satu persiapan yang dilakukan Anupong adalah menyiagakan pasukannyaDia telah menempatkan lebih dari 3.000 pasukan anti huru-hara agar terus stand by membantu polisiDengan persiapan yang dilakukannya itu, Anupong yakin bahwa aksi revolusi seperti yang dilakukan PAD takkan mampu menghancurkan dasar politik Thailand

Sedang PAD telah mengisyaratkan bahwa aksi akbar itu merupakan upaya terakhir mereka untuk menggulingkan pemerintahKalau mereka tidak juga berakhir, maka mereka akan menyerahBahkan, para pendukung PAD yang telah menduduki Wisma Negara sejak Agustus lalu juga akan menyudahi aksinya dan kembali ke rumah masing-masingBerulang kali PAD menunjukkan sikap antipatinya kepada pemerintahBahkan, mereka telah nyata-nyata mengatakan menolak pemerintah rejim Thaksin

Sementara itu, para pendukung pemerintah United Front of Democracy against Dictatorship (UDD) pun tak ingin kalahSambil mengenakan pakaian merah, mereka kemarin menunjukkan dukungannya kepada Somchai dengan beraksi di depan sebuah kuil Buddha di Bangkok, yakni Suan KaewMenurut Jatuporn Prompan, pimpinan UDD, mereka takkan beraksi di depan Gedung Parlemen hari iniHal itu mereka lakukan demi menghindari bentrok dengan PADSeperti dilansir Bangkok Post, ara anggota parlemen juga memberikan anjuran senada.

Selain itu, Kantor Pendidikan Dasar juga membuat kebijakan khususPihak otoritas kantor tersebut meliburkan empat sekolah yang lokasinya berada di dekat Wisma NegaraKeempat sekolah tersebut adalah Wat Benchama Bophit School, Rajvinit Secondary School, Rajvinit Primary School, dan Wat Makut Kasat School(dia)
     
     

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengikut al-Sadr Tolak Perpanjangan Serdadu Paman Sam


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler