jpnn.com, BONTANG - Pemerintah Kota Bontang, Kalimantan Timur, memberi contoh bagus tentang totalitas mengelola pariwisata.
Kerja keras Pemkot Bontang membangun industri pariwisata membuat angka kunjungan wisatawan melonjak dalam tiga tahun terakhir.
BACA JUGA: Okupansi Hotel Naik Tipis, Promosi Pariwisata Harus Digenjot
Pada 2015 lalu, sebanyak 101.679 wisatawan datang ke Bontang. Jumlah itu jauh di atas target sebanyak 5.200.
Setahun berselang, turis yang datang ke Bontang mencapai 103.712. Pada 2017 lalu, kunjungan wisatawan ke Bontang menembus angka 383.868.
BACA JUGA: Event Semakin Marak, Wisatawan ke Bolsel Membeludak
Melonjaknya jumlah wisatawan itu tidak lepas dari pembenahan di berbagai destinasi.
Pemkot Bontang tidak lagi hanya mengandalkan Pulau Beras Basah, Sungai Belanda, Kampung Melahing, dan Gusung.
BACA JUGA: Dukung Pariwisata, Citilink Buka Rute Semarang-Surabaya
Pesona mangrove juga dimaksimalkan. Salah satunya adalah Mangrove Berbas Pantai.
Kepala Disporapar Bontang Bambang Cipto Mulyono mengatakan, kawasan itu dipercantik dengan gapura dan penambahan pagar. Pusat kuliner pun ditata.
Beras Basah yang sudah menjadi ikon pun dibenahi. Semuanya dimulai dengan menata pedagang agar tidak terlihat kumuh.
“Jembatan diperbaiki. Termasuk membuat tulisan Beras Basah,” ujar Bambang, Selasa (29/5).
Pemkot Bontang juga akan membangun pusat informasi wisata di Kelurahan Bontang Kuala.
Pembiayaan proyek ini memakai APBN melalui dana alokasi khusus (DAK).
Bontang Kuala dipilih karena dekat dengan jantung kota. Langkah itu sekaligus untuk memperkenalkan Bontang Kuala sebagai Kelurahan Wisata Mandiri.
Kelurahan tersebut mendapat penghargaan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi sebagai Desa Mandiri Wisata.
Tidak hanya itu, pemkot juga berencana membuat museum yang menggambarkan perkembangan Bontang.
Termasuk pula yang berhubungan dengan pupuk dan gas.
“Jadi, pengunjung tahu bagaimana perkembangan Bontang sejak awal,” kata Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni.
Selain itu, dibangun pula SMK 4 yang khusus membidangi pariwisata. Sekolah tersebut terletak di Kompleks Perumahan PAMA, Kelurahan Bontang Lestari.
Di atas lahan tiga hektare ini akan ada dua jurusan yang dibuka. Yakni perhotelan dan usaha perjalanan wisata.
Neni mengatakan, sekolah di bidang pariwisata ini adalah komitmen Pemkot Bontang untuk bersiap menghadapi era pascamigas.
“Salah satu di dalam RPJMD Bontang yang saya susun di dalam restra (rencana strategis) adalah membangun iklim pariwisata. Nah, kalau tidak memiliki SDM yang memang concern di bidang pariwisata, mimpi itu akan sulit menjadi nyata,” jelas Neni.
Neni meyakini SMK dengan jurusan perhotelan dan travel agent itu akan banyak diminati.
Dunia pariwisata akan semakin maju dan pilihan destinasi semakin banyak. Pemkot juga membangun iklim pariwisata dengan memberikan kemudahan perizinan.
“Untuk menunjang sektor pariwisata, anggaran yang dikucurkan pemkot sejak 2016 mengalami kenaikan,” kata Neni. (rom/k11)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Akses Sulit, Fasilitas Minim, Wisata Pulau Abang Makin Sepi
Redaktur : Tim Redaksi