Adalah pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Iberamsjah, yang menilai upaya tim sukses Andi Malarangeng yang menjual kedekatan antara Menpora di Kabinet Indonesia Bersatu II itu dengan SBY, sebagai salah satu cara yang feodal
BACA JUGA: AM Dinilai Gunakan Cara Feodal
"Menjual kedekatan dengan SBY, menggunakan Ibas (Edhie Baskoro Yudhoyono) dalam kampenye serta pengandaian Andi Mallarangen sebagai abdi dalem Cikeas, adalah cara-cara feodal yang merusak demokrasi," ujar Iberamsjah saat dihubungi di Jakarta, Kamis (29/4).Menurutnya, sikap yang ditunjukkan Andi justru lebih tepat sebagai sikap kaum terjajah yang tidak cocok untuk demokrasi
Dicontohkannya, jika Andi Mallarangeng ditempatkan sebagai abdi dalem, maka hal itu sangat bertolakbelakang dengan istilah abdi dalem yang berlaku di kraton
BACA JUGA: Ibas Kandidat Sekjen Dampingi Andi
Iberamsjah menegaskan, tidak ada abdi dalem yang meminta-minta jabatanIberamsjah justru menilai cara kampanye yang digunakan kubu Anas Urbaningrum dan Marzulki Alie lebih tepat untuk menjaring simpati
BACA JUGA: Pilkada Medan Berpotensi Diulang
"Kalau mau bertarung, bertarung lah dengan sehat dan jual kemampuan diri, bukan menjual dengan cara-cara ituSaya lihat calon lain baik Anas (Anas Urbaningrum) maupun Marzuki Alie sepertinya tidak pernah menjual hal-hal seperti itu,” ujar Iberamsjah.Ia justru khawatir penggunaan istilah abdi dalem justru menyinggung pihak lainTak hanya itu, Iberamsjah juga menilai lucu jika Andi dipersepsikan sebagai abdi dalemIberamsjah menyebut harta kekayaan Andi Mallarangen yang justru jauh lebih kaya ketimbang SBY.
“Dalam laporan kekayaan pejabat negara, Andi mencantumkan kekayaannya sebesar Rp17 miliar, sementara SBY saat pilpres 2009 laporannya kekayannya ke KPU kekayaannya hanya Rp7miliarMana ada abdi dalam yang lebih kaya tuannya? ulasnya.(awa/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wakil Ditunjuk Langsung, Bupati Bisa Seenaknya
Redaktur : Antoni