AM Dinilai Tidak Paham Hakekat Partai

Selasa, 27 April 2010 – 20:52 WIB
JAKARTA - Pernyataan kandidat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Andi Mallarangeng (AM), yang meminta pihak-pihak luar dari PD tidak ikut campur dalam proses pemilihan Ketua Umum PD akhir Mei mendatang, dikecam oleh Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima), Ray RangkutiMenurut Ray, pernyataan AM tersebut jelas-jelas menunjukkan bahwa AM itu sombong dan tidak memahami hakekat sebuah partai.

"Itu pernyataan sombong dan bodoh

BACA JUGA: Gamawan: Hubungan Saya dengan PDIP Baik

Andi tidak mengerti dan memahami bahwa partai adalah milik publik, sehingga publik berkepentingan untuk ikut serta mengkoreksi dan mengkritisi," kata Ray Rangkuti, di DPR RI, Jakarta, Selasa (27/4).

Andi, lanjut Ray, lupa bahwa dia bisa masuk PD karena rakyat
Rakyat-lah yang telah membesarkan PD, karena percaya pada PD dengan cara memberikan suaranya pada parpol itu ketika pileg dan pilpres lalu

BACA JUGA: Sekjen PDIP Tuding Gamawan Tak Beretika

Pernyataan AM ini katanya, memberikan sinyal bahwa dia lupa jasa rakyat yang telah membesarkan PD, dengan mengatakan rakyat tidak boleh ikut campur.

Ray juga menyarankan agar AM dan timnya mau belajar, bahwa panggung parpol adalah ranah publik
"Kalau publik tidak boleh mengkritik, terus untuk apa dia menggunakan iklan di media televisi, cetak, online, maupun media ruang untuk dipilih? Bukankah yang dia gunakan itu ruang publik?" kritik Ray.

Di tempat terpisah, pengamat politik Bonny Hargens mengaku mendapatkan tekanan dari tim sukses AM, terkait kritikan terhadap sosok kandidat Ketum PD tersebut

BACA JUGA: Anggota DPR Tak Sepakat Wakil Kada Ditunjuk

“Saya sering mengatakan bahwa SBY dan Demokrat tidak akan memilih Andi, meskipun dia mengklaim mendapatkan dukungan dari IbasNampaknya dia tidak suka, lalu menekan saya dengan berbagai cara," ujar Bonny lagi.

Padahal lanjut Bonny, analisis soal AM tidak akan menjadi Ketum itu, didasari oleh ilmu dan dasar-dasar empiris"Andi itu membudayakan demokrasi dengan biaya mahal, dengan sumber dana tidak jelasIni tidak pas dengan budaya yang dibangun oleh Demokrat," jelasnya.

Sementara itu, aktivis Gerakan Indonesia Bersih, Adhie Massardi mengatakan bahwa cara AM yang beriklan gila-gilaan, adalah langkah politik yang sepertinya menyanjung SBY, namun hakekatnya justru ingin meniadakan keberadaan SBY"Terlihat dia seperti menyanjung SBYTapi saya melihat, justru Andi ingin menyingkirkan SBY suatu saat nantiMereka ingin membuat SBY seolah bukan determinan utama," imbuhnya.

Mantan jubir Presiden Abdurrahman Wahid itu juga menilai, upaya AM beriklan tanpa target yang jelas dan terkesan mubazir, sangat merendahkan kecerdasan dan rasionalitas SBY dalam mendukung seorang calon ketua umum bagi partai yang didirikannya"Andi mungkin berpikir SBY bisa dipengaruhinya dengan iklan yang gila-gilaanSBY tentunya bukan masyarakat kebanyakan, yang akan terpengaruh dengan iklan-iklan seperti ituJika Andi berpikir hal itu bisa mempengaruhi SBY, artinya naif sekali Andi itu," tandasnya(fas/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Intel Daerah Diminta Waspadai Kerawanan Pilkada


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler