AM Ditantang Mundur dari Jabatan Menpora

Minggu, 25 April 2010 – 22:01 WIB
JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia (UI) Ibramsyah, menyarankan kandidat Ketua Umum Partai Demokrat (PD) Andi Mallarangeng (AM) untuk secepatnya mundur dari jabatan Menteri Negara Pemuda dan OlahragaSelain untuk menghargai SBY, mudnur dari posisi menteri itu juga untuk membuktikan klaim bahwa mantan jubir kepresidenan itu telah memgantongi restu Cikeas untuk menggantikan Hadi Utomo.

"Saya percaya sepenuhnya kepada Andi Mallarangeng bahwa dia didukung oleh Cikeas untuk memimpin Demokrat lima tahun ke depan

BACA JUGA: Bersaing Melalui Lagu

Atas kepercayaan itu juga saya sarankan dia mundur dari jabatan menteri sebagai salah satu bentuk apresiasi atas dukungan SBY itu," kata Ibramsyah, di Jakarta, Minggu (25/4).

Menurutnya, jika AM tidak mundur dari jabatannya sebelum Kongres PD akhir Mei mendatang maka hal tersebut jelas sebuah sikap moral yang sulit dipahami
Sebab, di satu sisi AM memproklamirkan diri sebagai pihak yang didukung oleh SBY, sementara di sisi lainnya AM sama sekali tidak mengindahkan himbauan moral SBY tentang larangan rangkap jabatan antara ketua umum partai dan jabatan menteri.

Menjawab pertanyaan bahwa AM akan mundur nanti setelah dia definitif terpilih jadi Ketua Umum PD, Ibramsyah menyebut sikap itu bukan sikap seorang ksatria

BACA JUGA: Dana Pilkada Cair, Namun Utang KPU Belum Terbayar

"Sikap Andi Mallarangeng itu sikap orang kebanyakan yang sering kita temui di pinggir-pinggir jalan dan emperan kedai di belantara Jakarta," tegas Ibramsyah.

Terpisah, aktifis dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB), Hatta Taliwang mensinyalir majunya AM sebagai calon Ketua Umum Partai Demokrat (PD) dalam Kongres PD II di Bandung akhir Mei mendatang hanya didasari oleh dua faktor, yakni kekuasaan dan modal
"Ada dua faktor pendorong Andi Mallarangeng maju yakni ambisi kekuasaan dan kapital

BACA JUGA: Serius Maju, Jupe Kunjungi Pesantren

Soal idealisme, gagasan bahkan untuk membesarkan partai, belum saya lihat," ujar Hatta.

Mantan politisi PAN itu menambahkan, majunya AM sebagai calon Ketua Umum PD juga sebagai upaya strategis untuk mengamankan posisi tahun 2014 setelah Susilo Bambang Yudhoyono tidak bisa lagi mecalonkan diri menjadi presidenHatat menilai Andi sangat menyadari bahwa secara pribadi tidak punya hubungan ideologis, emosional dan pikiran yang memadai dengan para kader sejati Partai Demokrat

"Untuk itu, dia harus mengejar kekuasaan tertinggi di partai agar kepentingan politik dirinya di tahun 2014 tidak digugat loyalis demokratAndai ambisi AM tercapai dan dia jadi ketua umum lalu masih saja terjadi gugatan dari kelompok loyalis PD maka AM dengan sendirinya bisa bertindak sebagai eksekutor terhadap pihak-pihak yang menggugatnya," tegas Hatta.(fas/jpnn

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawaslu Setuju Dana Kampanye Dibatasi


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler