"Selama ini memang ada kendala psikologis dan komunikasi yang mengganggu hubungan DPR-DPRJika saya terpilih, maka tugas utama yang harus saya lakukan adalah menghapus semua ganjalan yang selama ini terjadi," tegas AM Fatwa, usai buka puasa bersama di press room DPR, Jakarta, Rabu (9/9).
AM Fatwa mengungkapkan pengalaman dirinya dua periode memimpin parlemen, masing-masing pernah jadi Wakil Ketua DPR dan Wakil Ketua MPR, sudah cukup memadai untuk menyelesaikan disharmonisasi dan konflik yang selama ini terjadi antara DPR dan DPD
BACA JUGA: Dibentuk Tim Kaji Perppu Pilkada
Mestinya dua lembaga ini mampu lebih bersinergi secara maksimal dalam mengurus bangsa dan negara ini ke depan."Membangun sinergisitas tersebut justru akan memperkuat posisi DPD yang selama ini memang terbatas kewenangannya
BACA JUGA: Seluruh Anggota KPU Bau-bau Dipecat
Caranya dengan membangun komunikasi yang baik antara DPD dan DPR," tegasnya.Menjawab pertanyaan soal desakan beberapa pihak agar dua Wakil Ketua DPD masing-masing Irman Gusman dan Laode Ida untuk tidak mencalonkan diri jadi ketua mengingkuti Ginandjar, karena gagal memimpin DPD? Fatwa menegaskan bahwa hal itu adalah hak dari setiap anggota DPD terpilih.
"Saya lihat alasan Ginanjar Kartasasmita mundur dari pencalonan Ketua DPD, bukan karena faktor kegagalan memimpin DPD
BACA JUGA: Warga Yahukimo Malas Ikuti Pemilu Ulang
Saya juga tidak melihat alasan kuat agar kedua wakilnya saat ini tidak boleh mencalonkan diri lagi," jawab Fatwa.Namun demikian, Fatwa melihat ada kekurangan dari pemimpin DPD yang lalu dan banyak faktor dan hal yang perlu diperbaiki"Memang banyak faktor dan hal yang perlu diperbaiki, misalnya saja perlu ada pendekatan baru membangun DPD," ungkapnya(fas/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ical Sangat Aman, Paloh Yakin Melampui
Redaktur : Tim Redaksi