jpnn.com - JAKARTA - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dari Provinsi DKI Jakarta AM Fatwa menyebut kinerja Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini lebih terlihat dibandingkan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi.
"Kelihatan lebih konkrit yang dikerjakan Risma di lapangan dan dia tidak membangun citra," kata AM Fatwa usai diskusi "Nasib Jakarta, Pasca Jokowi" di Wisma Kodel, Jakarta, Selasa (18/3).
BACA JUGA: Ical Ingin Bawa Indonesia ke Zaman Orde Baru
Fatwa menjelaskan, apa yang dilakukan Risma bertolak belakang dengan Jokowi. Sebab, menurutnya, mantan Wali Kota Solo itu lebih mendahulukan citranya.
Jokowi diberi mandat Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menjadi calon presiden. Begitu disinggung apakah Jokowi mengingkari janjinya karena menerima pencapresan, Fatwa memilih menjawab diplomatis.
BACA JUGA: ICW Serahkan Data 1.282 Honorer Bodong ke Mabes Polri
"Ya udahlah, politik itu realitas dan cair, sekarang gimana Jokowi menyempurnakan kepemimpinan itu dengan mencari pendamping yang saling menutupi dan menyempurnakan," tandas Fatwa. (gil/jpnn)
19 Janji Jokowi Saat Kampanye Pilgub DKI Jakarta:
1. Tidak memakai Voorijder untuk merasakan juga kemacetan
2. Hanya 1 jam di kantor. Selebihnya, meninjau pelayanan publik di lapangan.
3. Tidak tersinggung dengan pertanyaan wartawan yang menyudutkan pihaknya
4. Tidak memberikan pentungan dan perlengkapan yang memungkinkan Polisi Pamong Praja memukul warga.
5. Menambah 1.000 unit bus Transjakarta
6. Memberikan honor tambahan kepada Ketua RT/ RW di Jakarta sebanyak Rp 500 ribu per bulan, dan asuransi kesehatan.
7. Memberikan asuransi kesehatan kepada semua anggota RT/RW.
8. Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014. (Jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri, 20 September 2012)
9. Membangun perkampungan yang sehat dan layak huni. Hunian di bantaran Sungai Ciliwung di desain menjadi kampung susun. Melakukan intervensi sosial untuk merevitalisasi pemukiman padat dan kumuh tanpa melakukan penggusuran. (Debat Calon Gubernur DKI Jakarta, 14 September 2012)
10. Mengatasi banjir dengan melakukan pembangunan embung/folder untuk menangkap dan menampung air hujan di setiap kecamatan dan setiap kelurahan. Mengintegrasikan seluruh saluran drainase agar terkoneksi dengan kanal-kanal pembuangan air.
11. Memperbanyak armada angkutan umum, terutama bus TransJakarta di koridor-koridor yang tetap dipertahankan sebagai jalur bus khusus. Merintis MRT/subway. Busway diubah menjadi railbus yang berkapasitas lebih besar. Dengan demikian yang bergerak warga bukan mobil.
12. Membangun Mal PKL, Ruang Publik & Revitalisasi Pasar Tradisional sehingga tidak mengganggu pengguna jalan. (Jakarta, 18 September 2012)
13. Membangun kebudayaan warga kota berbasis komunitas. Merevitalisasi dan melengkapi fasilitas kawasan Old Batavia.
14. Membenah birokrasi bersih dan profesional agar pemerintahan berjalan bersih, transparan, dan profesional.
15. Memberikan pendidikan gratis Kartu melalui kartu Jakarta Pintar. Dengan kartu ini maka warga Jakarta dapat merasakan pendidikan gratis dari SD hingga SMA. Program ini telah berhasil diterapkan di Solo selama 5 tahun. (Kampanye di Kampung Sawah, Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, 29 Juni 2012).
16. Melegalkan tanah-tanah yang sebelumnya tidak diakui oleh pemerintah Provinsi DKI Jakarta atau tanah ilegal. (Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, 15 September 2012)
17. Melakukan redesain total dengan membangun Jakarta dari kampung-kampung. (Menteng Dalam, 14 September 2012).
18. Setiap kampung punya ruang publik, ruang hijau, serta drainase memadai dan punya tangki pembuangan komunal. (Menteng Dalam, 14 September 2012)
19. Melanjutkan program Kanal Banjir Timur serta pembangunan tanggul di tiap kecamatan.
BACA JUGA: KPK Minta Sekretaris MA Lengkapi Dokumen LHKPN
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemda Jangan Bernafsu Minta Honorer Diangkat jadi CPNS
Redaktur : Tim Redaksi