jpnn.com, PALEMBANG - Kepolisian Daerah Sumatra Selatan (Polda Sumsel) menghadirkan program Polisi RW guna menjaga Kamtibmas menjelang Pemilu 2024.
Polisi RW akan mengantisipasi konfik sosial, pidana, hingga Kamseltibcarlantas yang akan berdampak pada kualitas keamanan di tengah-tengah masyarakat di tahun politik.
BACA JUGA: Kapolri Luncurkan Program Polisi RW Jelang Pemilu, Pengamat Menanggapinya Begini
"Program Polisi RW ini merupakan program quick wins presisi triwulan II 2023 yang saat ini sudah berjalan," ujar Wakapolda Sumsel Brigjen M Zulkarnain.
Hal itu disampaikannya seusai melaunching pelatihan dan pelepasan Polisi RW dan jajaran di auditorium lantai 7 gedung Presisi Mapolda Sumsel, Senin (29/5).
BACA JUGA: Seorang ABG Diperkosa Banyak Pria di Parimo, Reza Bicara Hukuman Mati untuk Pelaku
Zulkarnain menjelaskan jumlah seluruh rukun wilayah (RW) di Sumsel sebanyak 12.638 RW. Namun, yang terealisasi berdasarkan persentase menjadi Polisi RW sebanyak 3.798 personel.
"Saya berharapkan kegiatan ini bisa bermanfaat dengan sungguh-sungguh, dan menjadi sarana untuk meningkatkan keterampilan menghimpun informasi, problem solving serta komunikasi efektif sehingga dapat meningkatkan tugas di lapangan," kata Zulkarnain.
BACA JUGA: Soal Perubahan Sistem Pemilu Legislatif, Didik Mukrianto Singgung Kewenangan MK
Adapun tujuan pelatihan komunikasi efektif merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam menjalin hubungan, tidak hanya saat bersama lawan bicara, namun juga rekan kerja supaya informasi atau pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat mudah dimengerti oleh peserta.
Polisi RW merupakan program Kabaharkam Polri yang dikuatkan oleh guna mendukung prediktif yang diterapkan di wilayah setingkat Rw (Dusun/Dukuh/Banjar/Kampung).
Zulkarnain mengatakan program Polisi RW adalah inovasi positif karena mereka hadir di tengah masyarakat untuk melakukan penyelesaian masalah dengan cara mendengar keluhan atau aduan masyarakat terkait kejahatan atau tindak kriminalitas, sekaligus berupaya mencari solusi (problem solving).
"Serta mencegah terbentuknya potensi kejahatan dengan cara menganalisa bersama masyarakat tentang gangguan kamtibmas mulai dari geografis, demografis dan lain sebagainya," tutur Zulkarnain. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Cuci Hati