"Masalah itu sedang kita koordinasikan dengan pihak Australia dan Kementan yang punya program untuk memperbaiki kondisi rumah potong hewan
BACA JUGA: Menkeu Minta Ujicoba Langsung Pembatasan BBM
Masalah ini adalah sesuatu yang harus terus kita koordinasikan dengan mereka," kata Marie menjawab wartawan di Jakarta, Senin (6/6).Sebagaimana diketahui, pekan lalu Menteri Pertanian Australia Joe Ludwig menginstruksikan untuk mengkaji ulang ekspor sapi potong ke Indonesia
BACA JUGA: Deposit Batubara di Kutim 5,3 Triliun Ton
Dalam tayangan tersebut, digambarkan tata cara penyembelihan sapi yang tidak sesuai dengan tata cara standart pemotongan hewan.Kementrian Perdagangan, kata Marie, juga terus berkoordinasi dengan tim ketahanan pangan untuk menjaga stabilisasi pangan
"Kita terus melihat stok dan menjamin stok cukup
BACA JUGA: Kementerian BUMN Berusaha Sehatkan Merpati
Mudah-mudahan produksi juga tidak ada yang terganggu," kata Marie.Sementara itu, rencana penundaan ekspor sapi Australia diyakini tidak akan menekan harga daging sapiUntuk mengamankan pasokan daging sapi dalam negeri, pemerintah masih mengandalkan sentra-sentra produksi dan ternak sapi di Jawa Timur dan Nusa Tenggara Timur.
Saat ini kebutuhan daging sapi nasional mencapai 430 ribu ton per tahunDari jumlah ini, sebanyak 25 persen atau 100 ribu ton daging masih berasal dari impor. Dengan tingkat konsumsi daging sapi yang masih rendah yakni hanya 2 Kg perkapita selama setahun, Indonesia tetap optimis bisa melakukan swasembada daging pada tahun 2014 mendatang.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Politisi Golkar Nilai Menkeu Adu Domba Pusat dan Daerah
Redaktur : Tim Redaksi