jpnn.com, READING - Kebahagiaan Daniel Robbins sebagai suami sekaligus ayah tiba-tiba ambyar. Pria berusia 21 tahun itu merasa kehilangan semua yang disayanginya ketika mengetahui kenyataan bahwa anak perempuannya bukanlah darah dagingnya.
Daniel adalah suami Leah Cordice (20). Dalam usia yang sangat muda, keduanya menikah pada 2018.
BACA JUGA: Sudah Bersuami, Bu Guru Ketahuan Cabuli Siswi
“Saya tak berencana menjadi seorang suami dan ayah semuda ini, tetapi saat itu saya yakin tentang apa yang saya lakukan. Saya begitu yakin,” ujar Daniel.
Awalnya dua anak manusia yang menjadi pasangan suami istri itu saling kenal pada 2015. Saat itu Daniel dan Leah menempuh pendidikan di perguruan tinggi yang sama.
BACA JUGA: Tante Lajiness Kegatalan, Dua Bocah Jadi Korban
Singkat kata asmara pun bersemi. Namun pada awal 2017, keduanya sempat putus.
Leah lantas magang sebagai pengasuh anak. Kebetulan dia memperoleh jatah mengasuh bocah laki-laki yang kala itu berusia 13 tahun.
BACA JUGA: Akibat Bu Guru Susan Terbujuk Godaan Bocah Ingusan
Pada suatu malam saat si bocah sedang bermain Xbox di kamarnya, Leah masuk. Terjadilah perbuatan terlarang antara pengasuh dengan yang diasuh.
Kala itu Leah menarik celana si bocah sembari memohon untuk berhubungan badan. Akhirnya Leah dan bocah asuhannya melakukan pergaulan ala suami istri.
Kasus itu terungkap dan bergulir di Pengadilan Reading, Inggris. Menurut pengakuan sang bocah di persidangan, hubungan itu berlangsung hingga 2018.
Dalam sebulan, mereka bisa dua hingga tiga kali berhubungan badan. Meski Leah kembali berpacaran dengan Daniel, hubungannya dengan si bocah tetap berjalan.
Tak henti-henti Leah memuji si bocah. Dia memanggilnya dengan sebutan cute atau imut dan mengucapkan kata-kata cinta.
Namun, pada 2018 tiba-tiba Leah mengajak Daniel menikah. Kala itu Leah mengaku sedang mengandung bayi darah daging Daniel.
Daniel Robbins dan Leah Cordice. Foto: The SUN/Hyde News & Pictures Ltd
“Aku percaya Leah, dia memercayaiku dan dia hamil. Saya pikir jika memang mau melakukannya, mengapa tidak secara pantas sekalian? Mengapa tak sekalian mengawali keluarga kami sendiri?” ujar Daniel.
Lebih lanjut Daniel menuturkan, semula segalanya baik-baik saja. Dia memiliki perkerjaan yang terjamin, hubungan yang baik dalam rumah tangga, serta putri yang cantik.
Namun kasus hukum yang menjerat Leah menjadi kenyataan menyakitkan bagi Daniel. Klaim Leah bahwa anaknya darah daging Daniel ternyata berbeda jauh dengan hasil tes deoxyribonucleic acid (DNA).
Sebab, DNA pada bayi yang dilahirkan Leah justru mirip dengan anak baru gede (ABG) yang pernah diasuhnya. “Empat belas juta kali lebih mungkin ketimbang tidak,” ujar Daniel.
Meski demikian, Daniel tak ingin Leah dipenjara. Namun yang tersisa baginya hanyalah kesedihan.
“Segala yang aku sayangi tiba-tiba sirna - anakku, istriku, rumahku dan pekerjaanku,’” tuturnya.(thesun/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni