jpnn.com, JAKARTA - Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Muchamad Nabil Haroen menanggapi sejumlah isu dan gagasan yang menghangat belakangan, termasuk wacana amendemen konstitusi.
Menurut Gus Nabil, sapaan Muchamad Nabil Haroen, usulan amendemen terbatas UUD 1945 dari beberapa fraksi Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) terus mengemuka. PDI Perjuangan menjadi pelopor usulan amendemen terbatas untuk UUD 1945.
BACA JUGA: Pimpinan MPR Terima Pandangan dan Sikap Resmi MUI Terkait Amendemen UUD 1945
Sebelumnya, Ketua DPR RI, Puan Maharani yang juga politikus PDI Perjuangan mengungkapkan bahwa fraksi-fraksi harus fokus pada haluan negara, dan tidak melebar ke topik-topik lain. Puan juga menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang tidak setuju dengan amaendemen apabila hanya berisi usulan penambahan masa jabatan kepala negara hingga tiga periode.
Terkait dengan isu amendemen konstitusi tersebut, Nabil Haroen kembali menekankan bahwa amendemen terbatas UUD 1945 yang dipelopori PDI Perjuangan pada dasarnya untuk menghidupkan kembali haluan negara. Amendemen ini penting untuk merancang gagasan-gagasan mendasar bagi kepemimpinan bangsa.
BACA JUGA: Apresiasi Partai Demokrat untuk Sikap Politik Presiden Jokowi soal Amendemen UUD
“Dengan amendemen ini, siapapun pemimpinnya, punya amanat dari garis besar untuk memajukan Indonesia. Kita juga punya prioritas-prioritas menuju 100 tahun Indonesia pada 2045 nanti,” kata Nabil Haroen.
Nabil mengatakan saat ini kita menghadapi era percepatan teknologi dan dinamika geopolitik internasional. Kita juga menghadapi era revolusi 4.0, dan society 5.0, yang mengharuskan negara dengan perangkat administratif dan birokrasinya menjadi lincah dan efisien agar tidak terdisrupsi.
BACA JUGA: Kabar Baik Bagi Penderita Penyakit Jantung Koroner, Tidak Perlu Pasang Stent
“Inovasi teknologi memungkinkan Indonesia—dengan segala potensinya--menjadi negara-negara pencipta teknologi. Tentu, dukungan dari prinsip-prinsip dari Haluan Negara sangat penting agar negara punya fokus serta garis besar tugas kepemimpinan,” katanya.
Menurutnya, dinamika geopolitik internasional mendorong Indonesia mengambil bagian dari usaha mencipta perdamaian dunia. Ini perlu ditegaskan dalam haluan negara, tentang bagaimana strategi diplomasi internasional negara Indonesia.
“Fraksi PDI Perjuangan akan sangat fokus pada tema Haluan Negara. Kami sudah sepakat bahwa tidak ada pembahasan tentang masa jabatan kepala negara menjadi tiga periode. Itu pengerdilan demokrasi kita, yang telah disemai lebih dari dua dekade dengan kemajuan yang luar biasa,” kata Gus Nabil.
Lebih lanjut, Gus Nabil menegaskan Fraksi PDI Perjuangan akan konsisten dengan upaya-upaya untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih baik. Dari fondasi dan filosofi bernegara harus ditata lebih dahulu, sebelum program-program yang dieksekusi semua jajaran kementerian dan instansi negara.
“Kami juga akan konsisten dalam sosialisasi ke masyarakat, ke publik luas agar fokus permasalahan dan kepentingan bagi rakyat dapat diterima secara lebih jernih dan komprehensif,” kata Gus Nabil.(fri/jpnn)
Redaktur & Reporter : Friederich