jpnn.com - Keputusan Amerika Serikat memberlakukan pembatasan visa bagi pejabat Tiongkok yang terlibat persekusi terhadap muslim Uighur langsung mendapat reaksi keras dari Beijing.
Tak lama setelah kebijakan itu diumumkan, Selasa (8/10), Kedutaan Besar Tiongkok di Washington menyebutnya sebagai tindakan campur tangan.
BACA JUGA: Bela Muslim Uighur, Amerika Jatuhkan Sanksi kepada Tiongkok
"Amerika telah melakukan sebuah pelanggaran serius terhadap norma-norma dasar hubungan internasional dengan mencampuri urusan dalam negeri dan mengacaukan kepentngan Tiongkok. Kami menyesali hal itu dan secara tegas menentangnya," ujar pihak Kedubes Tiongkok dalam pernyataan tertulis kepada media.
"Tidak ada masalah HAM di Xinjiang seperti yang diklaim AS. Mereka hanya menggunakan tudingan itu sebagai dalih untuk mengintervensi," tambah pihak kedutaan.
BACA JUGA: Membela Diri, Tiongkok Rilis Buku Putih Kamp Uighur
Seperti diberitakan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (8/10) mengumumkan sanksi pembatasan visa bagi pejabat Partai Komunis Tiongkok yang diyakini terlibat dalam penahanan dan penyiksaan warga Uighur di Provinsi Xinjiang.
Sebelumnya, Departemen Perdagangan AS telah lebih dulu memasukkan 28 perusahaan Tiongkok ke dalam daftar hitam karena alasan yang sama. "Pembatasan visa ini menyempurnakan keputusan Departemen Perdagangan," kata Pompeo seperti dilansir Reuters. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Di Depan Presiden Tiongkok, Erdogan Malah Lembek soal Muslim Uighur
Redaktur & Reporter : Adil