Amien Rais Desak Kasus Century Dibuka

Jumat, 06 November 2009 – 17:18 WIB
JAKARTA - Ketua Majelis Pertimbangan Partai (MPP) PAN Amien Rais mendesak para penegak hukum untuk segera memproses secara hukum kasus kucuran dana talangan Rp6,7 triliun untuk Bank CenturySiapa pun yang terlibat harus diberi hukuman secara adil.
"Skandal Bank Century hendaknya tidak ditutupi dan segera di proses hukum secara wajar

BACA JUGA: Pengunduran Diri Ritonga Belum Direstui

Siapa pun yang terlibat hendaknya diberi hukuman secara adil, bila tidak, para koruptor kambuhan akan terus mengulangi dan kejahatan perbankan mereka," tegas Amien Rais di press room DPR, Senayan Jakarta, Jumat (6/11).
Pengungkapan kasus Bank Century ini, lanjutnya sangat penting
Kalau tidak diungkap tuntas maka ini akan jadi sebuah prinsip dasar bagi koruptor kambuhan untuk kembali mengulangi perbuatannya secara aman.
"Skandal BLBI lolos, skandal Bank Century lolos

BACA JUGA: 12 Jemaah Haji Wafat

Artinya jika mau korupsi jangan nanggung
Kalau korupsi hanya milyaran jumlahnya justru berbahaya, akan berhadapan dengan hukum

BACA JUGA: Anggodo Mendadak Sakit Jantung

Kalau jumlah korupsi tryliunan rupiah, dijamin aman," kata Amien.
Menjawab pertanyaan kemana saja Amien Rais disaat merebaknya konflik KPK dan Polri? mantan Ketua MPR itu mengaku bahwa dirinya beberapa bulan terakhir berada di luar negeri untuk mengikuti beberapa even seminar internasional"Namun setelah saya cermati konflik terbuka antara KPK-Polri sampai batas tertentu telah mengusik usaha pemulihan ekonomi yang lebih dibutuhkan oleh rakyat Indonesia."
Terhadap konflik KPK-Polri, Amien Rais menentang setiap usaha dari mana pun datangnya yang melakukan kriminalisasi KPK"KPK itu sebuah lembaga baru buah reformasi dan tumpuan masyarakat untuk memberantas korupsiNamun Saya juga tidak setuju bila ada usaha dari mana pun asalnya yang melakukan seifikasi (pendewaan) berlebihan terhadap KPK, seolah KPK dihuni para Malaikat suci yang tidak mampu melakukan skandal dan kejahatan hukum," ujarnya.
Demikian juga halnya dengan upaya-upaya yang melakukan demonisasi terhadap Polri, seolah Polri telah menjadi demon atau gendruwo yang berbuat jahat dan menindas keadilan dan kebenaran atau mendewakan Polri"Saya yakin ada oknum-oknum yang tidak setia pada sumpah Tri Brata Polri yang pada saatnya harus dikuak lewat proses pengadilan yang bersih, transparan dan bertanggung jawab dan diajtuhi hukuman setimpal," tegasnya.
Dijelaskan Amien, selama ini yang terjadi mungkin proses hukum yang begitu lamban dan dikhawatirkan kurang transparan dalam setiap kasus yang menyangkut orang-orang pentingAkibatnya, trial by the press tidak terhindarkan"Padah kita tahu, hukuman yang dijatuhkan lewat media massa dapat mencederai rasa keadilan bagi tokoh yang semestinya mimiliki hak praduga tidak bersalah (presumption of innocence)."
Sebaiknya kita menghindari trial by the press karena hukuman yang dijatuhkan oleh media massa pasti akan memasung kebenaran dan keadilan itu sendiriJangan biarkan trial by the press berlangsung terlalu lama karena ini pada akhirnya akan bisa menjadi trial by the mass, menjadi pengadilan oleh massa.
Memprediksi efek dari konflik Polri-KPK dengan memperhatikan terjadi aksi demo di hampir seluruh kota-kota besar di Indonesia, Amien Rais yakin bahwa perseteruan itu belum cukup kuat untuk melahirkan people power yang bersifat masif"Gegap-gempita di luar proses pengadilan paling akan mengakibat hasil yang tidak fair dan tidak objektif di pengadilan," tegasnya.
"Saya hanya ingin mengingatkan kembali kemungkinan politisasi konflik KPK-Polri ke ranah yang lebih luas yang dapat mengarah ke nihilismeBila anak-anak bangsa sudah tidak percaya lagi pada lembaga-lembaga penegak hukum dan lembaga negara lainnya seperti DPR dan pemerintah, bahkan lembaga Kepresidenan, nihilisme dapat menyapu masyarakat luas dan pada gilirannya dapat menimbulkan chaos dan anarkismeUntuk itu semua pihak harus menghindari politisasi konfli Polri-KPK dan mendorong untuk diselesaikan melalui ranah hukum yang tegas dan transparan serta cepat," usulnya.
Apalagi setelah adanya sidang MK yang sudah memperdengarkan rekaman KPK terhadap pembicaraan Anggodo dengan banyak pihakProses hukum harus terus dilanjutkan biar masyarakat segera mengetahui siapa sesungguhnya selama ini menjadi musang berbulu ayam, srigala berbulu domba atau gendruwo berbusana dewa, imbuh Amien Rais(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kuota Haji Tambahan untuk ONH Plus


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler