jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Tim Pemenanganan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Ammarsjah Purba menilai saat ini sudah banyak indikasi oknum aparatur negara melakukan intimidasi dalam kontestasi Pilpres 2024.
Alumnus ITB itu menyampaikan suasana yang ada saat ini hampir menyerupai Orde Baru.
BACA JUGA: Outfit Mardiono di Rapat TPN Ganjar-Mahfud Tunjukkan Dukungan untuk Palestina
"Memang yang dilakukan sekarang belum sekeras represi Orde Baru tetapi tanda-tandanya mendekati ke sana," kata dia dalam konferensi pers di Media Center TPN Ganjar-Mahfud di Jalan Cemara, Kamis (9/11).
Dia mengajak semua elemen untuk bersama-sama mencegah kembalinya masa Orde Baru di Indonesia.
BACA JUGA: Jubir TPN Ganjar Pranowo Sebut Putusan MKMK Setengah Hati
Ammarsjah mengatakan dirinya prihatin kalau dalam kontestasi politik ini ada kelompok atau kandidat yang ingin mempergunakan segala cara, termasuk mempergunakan aparat negara untuk sekadar ingin memenangkan pertarungan ini.
"Ayo, kita sama-sama bahu membahu melindungi negara kita ini dari ancaman new Orde Baru," kata dia.
BACA JUGA: Ketua TPN Ganjar-Mahfud Inginkan Anwar Usman Dipecat dari Hakim MK
Wakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Rambun Tjajo mengatakan pihaknya ingin ASN, aparatur negara, dan kepala desa menjaga netralitas. Rambun melihat ada unsur-unsur aparatur negara yang memang terlibat politik praktis.
"Terhadap ASN yang terbukti tidak netral, itu sanksi mulai ringan sedang berat dan sanksi pidana," jelas dia.
Rambun juga menyampaikan pihaknya akan membuat wadah berbasis teknologi yang bisa memudahkan pelaporan-pelaporan masyarakat. Dia juga mengajak seluruh elemen untuk mengekspose temuan-temuan kecurangan di lapangan.
"Ini sebenarnya sudah dimulai, bagaimana perdebatan kepala desa dengan kapolres yang tiba-tiba dia minta izin, yang sebenarnya dulu-dulu enggak pernah terjadi. Ini alasan-alasan yang dipakai ini memang alasan yang sudah agak basi," kata dia. (Tan/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hasto dan Tokoh Penting TPN Ganjar-Mahfud Menonton Final Liga Kampung
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga