"Ibarat tubuh tanpa jiwa dengan dandanan yang tak berbeda dengan partai lainnya yang berideologi non-keagamaan, itulah perumpaan yang pas bagi PPP hari ini," kata AMQ, di gedung DPR, Senayan Jakarta, Rabu (25/5).
Kepemimpinan politik di PPP dimasa datang, lanjutnya, seharusnya dimaknai sebagai sarana penyelenggaraan kekuasaan yang diabadikan untuk mengejar dan memperjuangkan kepentingan umat dan masyarakat luasBukan sebagai tangga pijak untuk mengejar kepentingan pribadi dan keluarga
BACA JUGA: Incar Pemilih Pemula, Golkar Gelar Try Out SNM-PTN
Orientasi penyelenggaraan kekuasaan secara egois inilah yang membuat PPP semakin dijauhi oleh umat pemilihnya."Oleh karenanya saya bertekad ketika kelak terpilih jadi ketua umum, saya tidak akan menjadikan posisi Ketua Umum PPP untuk meraih jabatan menteri dan siap menanggalkan semua jabatan dan fokus membesarkan partai dan mencegah PPP menjadi fosil dalam sejarah politik di Indonesia akibat tidak lolos ambang batas Parliamentary Treshold (PT) yang cenderung akan lebih besar dibanding Pemilu sebelumnya," ungkap AMQ.
Perumpamaan dan tekad dalam memimpin PPP itu, kata mantan Ketua Komisi IV DPR itu juga sudah disampaikan kepada seluruh DPW dan DPC yang sudah dikunjunginya.
Terakhir, Akhmad Muqowam mengaku dirinya baru saja bersilaturrahmi dengan Ketua dan Sekretaris dari sekitar 40 DPC se sulawesi Barat
Bahkan mereka secara terang-terangan menolak pemaksaan aklamasi untuk memilih kembali Suryadharma Ali sebagai ketua umum dalam Muktamar VII PPP di Bandung awal Juli
BACA JUGA: Petisi 28 Desak Anggota DPR Nakal Disanksi
"Cara-cara seperti itu mereka nilai akan mengkerdilkan partai dan bertentangan dengan prinsip demokrasi yang seharusnya ditumbuh kembangkan di internal PPP"Selain Sulawesi Barat, DPW dan DPC Papua dan Papua Barat juga sudah menyatakan menolak aklamasi," imbuh AMQ.
Lebih lanjut, AMQ mengutip keterangan Sekretaris Wilayah DPW Papua Barat Abdul Gani, yang mengungkap bahwa sebelumnya orang-orang SDA mengundang melalui SMS sejumlah pengurus wilayah di lingkungan Indonesia bagian Timur
BACA JUGA: Saan: Ancaman Nazaruddin Tidak Serius
"Pada SMS ditulis pertemuan untuk sosialisasi verifikasi partai politikTernyata berbeda dengan isi undangan yang berubah menjadi ajang dukunganCelakanya, mereka langsung disodori blangko dukungan yang isi pernyataan sudah dibuat oleh mereka,” ujar AMQ, mengutip keterangan Abdul Gani.
Selain pernyataan dukungan, Tim Sukses SDA juga meminta agar DPC di muktamar mendatang menyampaikan pemandangan umum untuk menyebutkan dukungan terhadap SDA“Cara-cara seperti ini secara tidak langsung merupakan paksaan, ini yang merusak demokrasi ditubuh partai,” ucapnya.
Hal serupa, kata AMQ, juga dikemukakan Ketua Cabang Mamuju, Sulawasi Barat, Afryzal AbidinCara-cara yang digunakan SDA untuk meminta agar dirinya dipilih kembali dengan “menodong” seperti itu merupakan bentuk penekanan kepada DPW dan DPC karena hal itu dilakukan pada saat SDA berposisi sebagai “incumbent” yang masih memiliki kekuasaan atas DPW dan DPC," imbuh AMQ, mengutip keterangan Afryzal Abidin.
”Mereka menganggap model seperti itu merupakan bagian dari cara mengkerdilkan partaiPadahal PPP sudah kecil lalu mau dikerdilkan lagi dengan rekayasa pemilihan aklamasiMemaksakan aklamasi tidak sesuai dengan asas demokrasi untuk memilih Ketua Umum PPP," kata AMQSenada dengan itu, Ketua DPC Kota Jayapura, Ketua DPC Sorong Papua Barat H Sanusi Iskandar Alam juga telah menyampaikan penolakannya terhadap SDA.
Dalam acara Silaturahmi dan Dialog interaktif dengan DPW dan DPC se Sulawesi Barat, kemarin, Akhmad Muqowam disertai oleh rombongan DPP PPP diantaranya Anggota Majelis Syariah KH Masyhuri Malik, Sekretaris MPP Profesor HB Tamam Achda, Ketua DPP sekaligus Sekjen DPP PARMUSI Imam Suharjo, Ketua DPW Jateng DR Arief Mudatsir Mandan dan Mantan Anggota DPR RI Abdurrahman Sagaff(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Nazaruddin Bakal Digusur dari Bendahara Fraksi
Redaktur : Tim Redaksi