Amuk Massa, Satu Dusun Dibakar

Rabu, 30 November 2011 – 11:25 WIB

KALIANDA – Sekelompok orang menyerang Dusun Sukajaya Desa Marga Catur, Kecamatan Kalianda Lampung Selatan (Lamsel) pukul 10.05 WIB, kemarin (29/11)Tidak ada korban jiwa

BACA JUGA: Pusat Harus Tanggung Jawab!

Namun, akibat amuk massa itu, puluhan rumah rusak, sembilan rumah milik warga dan satu unit sepeda motor  Honda Supra Fit hangus terbakar.  

Bahkan, 2 unit kendaraan pemadam kebakaran (damkar) milik Pemda Lamsel  yang diterjunkan untuk memadamkan api, juga ikut di rusak
Massa yang membabi buta merusak selang penyemprot dengan cara memotong-motongnya

BACA JUGA: Kontrak Rumah, Ketemu Mortir dan Senjata

Bahkan, air yang ada dalam tangki damkar tersebut ditumpahkan oleh massa.

Hingga kemarin, ratusan petugas Dalmas bersenjata lengkap dari Polres Lamsel dibantu anggota Polsek Candipuro, Tanjungan, Sidomulyo dan Kalianda, serta puluhan anggota TNI Kodim 0421 Kalianda masih berjaga-jaga di lokasi untuk mencegah kerusuhan meluas.

Oknum massa dari desa tetangga itu juga sempat menghalang-halangi para jurnalis yang akan meliput maupun  mengambil gambar di lokasi kejadian
’’Jangan coba-coba kalian mengambil gambar jika tidak ingin kena sasaran,’’ ancam  salah seorang masa seraya menghunuskan pedangnya.

Dari penelusuran Radar Lampung (Group JPNN), aksi pengrusakan itu di picu tewasnya Wayan Anggi (15) warga RT 11 Dusun Penginditan, Desa Sidomakmur, Kecamatan Way Panji, Lamsel.  Wayan tewas akibat senjata tajam pada bagian bahu sebelah kiri, saat ada acara organ tunggal pernikahan  dikediaman Saidi (45) di Dusun Sukajaya sekitar pukul 11.45 WIB, Jum’at (25/11) lalu

BACA JUGA: Skenario Terakhir Gunakan Balon



Anak pertama pasangan Nyoman Darme (40) dan Nengah Kecen Sari (35) sempat mendapat perawatan di Rumah sakit Abdoel Moloek (RSUAM) BandarlampungBerdasarkan data yang berhasil dihimpun di lokasi kejadian, sejumlah rumah warga yang mengalami rusak beratDiantaranya,  milik Suhardin (30) mengalami rusak bagian depan seluruh kaca pecah akibat lemparan batu, dan sebagian atap dibakar.
 
Kemudian rumah Sulaiman (35) mengalami pecah kaca dan pintu depan hancurLalu rumah Yusuf (70) rusak pada bagian depan dengan sejumlah kaca pintu rumah pecah, serupa dengan rumah milik Kasiran (39), Sainul (40), Mandok (41), Sahrul (37) dan Junaidi (30) juga sebagian kaca pecah.

Sedangkan sembilan rumah warga yang terbakar diantaranya, Sawali (53), Rum (60), Saidi (45) dan Dullisar (35) rumah milik warga itu hangus bagian dalam, termasuk perabotan yang berada didalam rumahSementara rumah Hariri (30), Roni (35) dan bulijah (70) dan Saf  (30) hangus terbakar hingga rata tanah. 

Kapolres Lamsel, AKBP Harri Muharram Firmasyah, S.IK mengatakan, penyerangan itu ditengarai berasal dari kecamatan lainMantan Kapolres Lampung Barat (Lambar) itu juga menegaskan, pihaknya kini masih menyelidiki dugaan kasus penganiayaan yang mengakibatkan  Wayan Anggi meninggal duniaYang diduga sebagai pemicu amuk warga tersebut.

’’Kami masih menyelidikinyaKami juga telah memanggil sejumlah pihak  untuk dimintai keteranganPihak keluarga juga telah menyerahkan penanganannya kepada Polisi,’’ ungkapnya.

Sementara, Bupati Lamsel, Hi Rycko Menoza SZP, SH, SE, MBA yang langsung terjun ke lokasi kejadian meminta agar tokoh-tokoh  masyarakat dapat meredam dan menahan warganyaSehingga tidak terjadi kerusuhan yang lebih memanas lagi dan terciptanya suasana kondusif.

Sekitar pukul 15.40 WIB, Bupati Lamsel, bersama-sama Kapolres, Komandan Kodim (Dandim) LetkolInfGustia Wardana, dan perwakilan DPRD Lamsel memediasi warga yang bertikaiDalam pertemuan itu, Rycko mengatakan, Pemkab Lamsel akan membantu rumah warga yang rusak maupun terbakarNamun, orang nomor satu di Lamsel itu juga meminta tokoh-tokoh masyarakat dapat menahan dan meredam massanya, agar tidak terjadi kerusuhan kembali.

Dalam mediasi itu juga, akhirnya semua pihak terkait sepakat untuk berdamaiDengan menandatangani kesepakatan perdamaian yang disaksikan oleh Bupati, Kapolres, Dandim serta perwakilan DPRD Lamsel.  (dur/ary)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 2006, Sudah Tahu Jembatan Abnormal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler