Anak Berusia 15 Tahun di Mataram Sudah Membobol 16 Brankas

Sabtu, 28 November 2020 – 10:34 WIB
Pelaku spesialis pembobol brankas di Mataram ditangkap polisi. Foto: Dery Harjan/Radar Lombok

jpnn.com, MATARAM - Polresta Mataram menangkap seorang anak berusia 15 tahun berinisial IK alias DD karena terlibat pencurian.

IK alias DD merupakan warga Jempong Timur, Kelurahan Jempong Baru, Kecamatan Sekarbela Kota Mataram, NTB.

BACA JUGA: Ratusan Warga di Mataram Mendadak Mengaku Keluarga Mampu Gara-Gara Kejadian Ini

“Pelaku kami amankan kemarin di rumahnya tanpa perlawanan,” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Kadek Adi Budi Astawa, seperti dikutip dari Radar Lombok, Jumat (27/11).

Kadek Adi menjelaskan, walaupun masih di bawah umur, pelaku adalah spesialis pembobol brankas di wilayah hukum Polresta Mataram.

BACA JUGA: AKBP Napitupulu Yogi Ungkap Isi Brankas Jaksa Pinangki, Jangan Kaget

Tak tanggung-tanggung, remaja tanggung itu sudah membobol brankas belasan kali di lokasi berbeda-beda.

"Pelaku ini spesialis pembobol brankas. Ada 16 TKP tempatnya beraksi,” ungkapnya.

BACA JUGA: Sindikat Pembobol Brankas Berisi Rp1 Miliar Ditangkap, Pelaku Ternyata Pernah Beraksi 25 Kali di Jakarta

Aksi terakhir pelaku yang ditindaklanjuti polisi yaitu pada tanggal 8 Oktober 2020 sekitar pukul 23.30 WITA.

Pelaku dan rekannya mendatangi kantor salah satu perusahaan travel di Jempong Baru, Kota Mataram.

Dengan menggunakan linggis dan obeng, pelaku merusak gembok dan masuk ke dalam kantor.

Setelah itu mengambil dan merusak brankas berisikan uang Rp 2 juta.

Sasaran pelaku dan komplotannya adalah toko dan kantor yang memiliki brankas.

"Wilayahnya adalah seputaran Kota Mataram. Setiap beraksi, pelaku selalu membawa linggis dan obeng untuk merusak pintu dan brankas," kata Kadek Adi.

Dari hasil penyelidikan, terungkap pelaku dibantu bersama beberapa rekannya.

Satu orang rekannya sudah ditangkap kepolisian. Sedangkan yang lain masuk daftar pencarian orang (DPO) Kepolisian.

"Rekannya ada yang masih di DPO masih kami kembangkan,” kata Kadek.

Dari pengakuan pelaku di hadapan polisi, dia nekat melakukan pencurian demi membeli sabu-sabu.

Jadi begitu hasratnya untuk mengonsumsi sabu-sabu muncul, pelaku langsung mencari cara bagaimana untuk dapat membeli barang haram tersebut.

Salah satu cara yang tercepat dia mendapatkan modal untuk membeli sabu-sabu yaitu dengan cara mencuri.

"Saat ini dia menganggur. Sekolahnya juga sudah berhenti,” ungkap Kadek Adi. (der)


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler