Anak Buah Bahrun Naim yang Dibekuk Jago Merakit Bom

Senin, 12 Desember 2016 – 18:19 WIB
Anggota Gegana Brimob Polda Jawa Timur membawa bahan peledak hasil penggeledahan rumah terduga teroris Khafid Fathoni. Disposal (penceraiberaian) dilakukan di markas Den C brimob Kota Madiun karena bahan peledak ini dinilai rentan meledak bila dibawa ke Surabaya atau Jakarta. Foto: WS Hendro/Radar Madiun/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA -- Sejak Sabtu (10/12) hingga Senin (12/12), jajaran Detasemen Khusus 88 Antiteror Mabes Polri sudah mengamankan tujuh terduga teroris di berbagai lokasi.

Mereka diduga kuat merupakan jaringan teroris asal Indonesia yang bergabung dengan ISIS di Suriah, Bahrun Naim.

BACA JUGA: Sidang Kasus Ahok Diprediksi Putus sebelum Pilkada

Dari sejumlah bukti yang ditemukan polisi, diduga kuat para pelaku ini sudah siap melancarkan aksinya mengebom sejumlah objek vital nasional di Jakarta.

Salah satunya yang menjadi incaran mereka adalah Istana Negara, Jakarta Pusat.

BACA JUGA: Gedung Lama Itu Jadi Lokasi Sidang Perdana Ahok

"Perlu kami sampaikam ketujuh orang ini masih dalam proses pengembangan dan pemeriksaan intensif untuk mengetahui siapa saja yang terkait," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Polri Komisaris Besar Martinus Sitompul, Senin (12/12) di Mabes Polri.

Ketujuh pelaku itu yakni NS dan AS yang ditangkap di bawah jalan layang Kalimalang, Bekasi.

BACA JUGA: Densus Tangkap 3 Terduga Teroris Kelompok Pengincar Obvit

Selain itu, DYN yang diringkus bersama bom berdaya ledak tinggi di kontrakan kawasan Bintara, Bekasi, Jawa Barat.

Kemudian S, yang diringkus di Karanganyar, Jawa Tengah. Mereka semua ditangkap, Sabtu (10/12).

Kemudian, Minggu (11/12) Densus 88 menangkap tiga orang yakni KF di Ngawi, Jawa Timur,  APM di Solo dan WP di Klaten, Jawa Tengah.

"Mereka ini terafiliasi dengan Bahrun Naim," kata mantan Kabid Humas Polda Metro Jaya itu.

Martinus mengatakan, para pelaku yang ditangkap ini memiliki kemampuan membuat bom.

"Dari beberapa bukti yang diperoleh mengindikasikan mereka misalnya NS punya kemampuan merakit bom," katanya.

Martinus menambahkan, penangkapan para pelaku ini merupakan bagian dari upaya pencegahan yang dilakukan Densus 88 terhadap aksi terorisme.

Namun, dia menegaskan, pencegahan ini juga memerlukan dukungan masyarakat.

Apresiasi yang disampaikan publik turut meningkatkan moril anggota Densus dalam mencegah timbulnya ledakan yang sudah direncanakan para teroris. (boy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Demi Hari Bersejarah, Besok Ratusan Honorer K2 Geruduk DPR


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler