jpnn.com, JAKARTA - Anggota Pansus Angket Haji 2024 Marwan Jafar menyebut pihaknya mencium gelagat Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tidak kooperatif dalam menghadiri pemanggilan.
Marwan menyebut Yaqut terendus kucing-kucingan demi menghindari panggilan Pansus Angket Haji 2024.
BACA JUGA: Soal Saksi Pansus Haji Mendapat Tekanan, Menag Yaqut: Intimidasi itu Dilakukan oleh Siapa?
"Paling lucu dalam pansus ini yaitu salah satunya kucing-kucingan antara pansus dengan Menag," kata legislator Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/9).
Pansus Angket Haji 2024 pada Selasa ini mengagendakan pemanggilan kepada Yaqut untuk dimintai keterangan.
BACA JUGA: Menag Yaqut Minta Balitbang Diklat Terus Bertransformasi Menjadi Badan Moderasi Beragama
Namun, kata Marwan, Yaqut mangkir panggilan Pansus Angket Haji 2024 dengan klaim menghadiri Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Alasan dia (Yaqut, red) akan menghadiri MTQ di Kaltim. Maka, hari ini tidak hadir. Jadi, dengan alasan MTQ," kata Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) pada 2014-2016.
BACA JUGA: Menag Yaqut Revisi Syarat Pendirian Rumah Ibadah, Wapres Menyentil, MUI Minta Penjelasan
Menurut anak buah Muhaimin Iskandar alias Cak Imin itu, Pansus Angket Haji 2024 menerima informasi berbeda dari ketidakhadiran Yaqut ke Kompleks Parlemen pada Selasa ini.
Pansus, ujar dia, menerima surat yang isinya mengungkap Yaqut berada di kantor Kemenag pada Selasa untuk mengikuti rapat koordinasi.
"Jadi, bukan menghadiri MTQ, tetapi rapat koordinasi dengan para pejabat eselon 1 dan stafsus dan lainnya di Kemenag pukul 15.00 WIB," ujar dia.
Diketahui, Pansus selama ini sudah meminta keterangan beberapa pihak untuk menyelidiki dugaan kasus dalam pelaksanaan haji oleh pemerintah Indonesia pada 2024.
Pansus misalnya sudah mengundang Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Direktur Bina Haji Khusus dan Umrah, Staf Khusus (Stafsus) Yaqut, hingga Irjen Kemenag. (ast/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Aristo Setiawan