jpnn.com, PEKANBARU - Jajaran Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau mengunjungi Instalasi Napza Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan di Pekanbaru, Kamis (24/11).
Para polisi yang berpengalaman dalam penanganan kejahatan narkotika itu menggelar berbagai kegiatan untuk para pasien program rehabilitasi di rumah sakit milik Pemprov Riau tersebut.
BACA JUGA: Perjuangan Mustam demi Anak dan Inspirasinya untuk Polisi di Hari Pahlawan
Adapun kegiatan yang dilaksanakan Ditresnarkoba Polda Riau di Instalasi Napza RSJ Tampan ialah konseling kejiwaan, muhasabah, healing, family support, dan penyerahan tali asih.
Ditresnarkoba Polda Riau juga mendatangkan keluarga dari 32 pasien rehab untuk hadir pada kegiatan itu.
BACA JUGA: Perangi Narkotika, Polda Riau Ringkus 393 Pelaku Selama Ops Antik 2022
Direktur Reserse Narkoba Polda Riau Kombes Yos Guntur mengatakan kegiatan tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama yang membutuhkan pertolongan.
"Sebagaimana disampaikan Kapolda Riau (Irjen M Iqbal, red) agar kita selalu peduli dan memperhatikan saudara kita yang membutuhkan perhatian khusus," ujar Yos.
BACA JUGA: Berhari-hari Anak Buah AKBP Indra Mengintai, 2 Kurir Narkoba Muncul di Pantai
Perwira menengah Polri itu menjelaskan para personel Ditresnarkoba Polda Riau mengunjungi Instalasi Napsa RSJ Tampan untuk menemui satu per satu pasien rehabilitasi narkoba.
"Sesuai tupoksi kami, kami berkunjung, berjumpa dengan korban penyalahgunaan narkoba. Kami berikan konseling psikologi kepada pasien yang berjumlah 32 orang di sini," kata Kombes Yos Guntur.
Alumnus Akpol 1998 itu menuturkan para pasien Instalasi Napza RSJ Tampan juga diajak berintrospeksi sekaligus healing dengan kehadiran keluarga.
"Suami ketemu istri, anak berjumpa orang tuanya, dan sebaliknya. Mereka minta maaf, dan mereka juga mohon pengampunan dari keluarga," kata Kombes Yos Guntur.
Mantan Kapolresta Batam Rempang Galang (Barelang) itu menjelaskan para pasien di Instalasi Napza RSJ Tampan berjanji tidak akan menyalahgunakan narkoba lagi.
"Tentu itu yang kita harapkan bersama. Mereka sadar dan tidak lagi terjerumus narkoba,” tuturnya.
Kombes Yos Guntur menambahkan jajaran Ditresnarkoba Polda Riau berupaya memanusiakan manusia. Menurut dia, para korban narkoba tidak boleh dijauhi.
Para pasien Instalasi Napza RSJ Tampan itu juga memiliki berbagai potensi. "Semoga nanti mereka bisa kembali diterima di masyarakat, bisa produktif dalam melanjutkan hidupnya dan bermanfaat bagi sesama," kata Kombes Yos Guntur.
Pada saat sesi muhasabah berlangsung, para pasien Instalasi Napza RSJ Tampan berurai air mata.
Namun, para pasien itu juga merasakan kebahagiaan karena keluarga mereka hadir. Selama menjalani rehabilitasi, mereka para pasien tidak diperkenankan untuk bertemu keluarga.
Salah satu pasien, Riki Andi Nugroho, mengaku sangat bahagia karena bisa bertemu dengan keluarganya lagi.
Sudah hampir tiga bulan belakangan ini dia tidak bertemu orang-orang terdekatnya karena harus menjalani rehabilitasi.
"Di momen inilah kita bisa melepas rindu dengan keluarga, melepas kangen. Terima kasih buat semuanya," ujarnya.
Riki menjalani rehabilitasi karena terjerumus ke perangkap narkoba.
Namun, setelah menjalani program pemulihan, Riki bertekad akan meninggalkan perilaku yang tidak baik.
"Semoga saya bisa berbuat yang terbaik untuk keluarga saya," beber Riki.(mcr36/jpnn.com)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi