Anak Buah Prabowo Bilang Brimob Gaya Kopassus Mengkhawatirkan

Selasa, 28 Juli 2015 – 12:07 WIB
Ilustrasi.

jpnn.com - JAKARTA - Permintaan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti agar satuan Brigade Mobil (Brimob) Polri dilatih oleh Korps Pasukan Khusus (Kopassus) TNI Angkatan Darat menuai pro dan kontra. Anggota Komisi III DPR Desmon J Mahesa yang juga anak buah Prabowo Subianto di Partai Gerindra ini mengkritik wacana tersebut. Kata dia, Brimob bergaya Kopassus sangat mengkhawatirkan.

"Jadi harus berhati-hati mensikapinya. Kalau bilang perlu ya perlu, tapi seberapa banyak keperluannya. Kapolri harus hati-hati menempatkan orang. Karena Brimob gaya Kopassus ini mengkhawatirkan," katanya saat dihubungi Selasa (28/7).

BACA JUGA: Sikat Penyelundupan Sabu 360 Kg, Ditnarkoba Polda Diganjar Penghargaan

Menurutnya, bagi personil Brimob yang berada di daerah-daerah konflik dan ada gerakan separatis seperti misalnya Aceh, Papua, memang harus diberikan pelatihan yang kualitasnya mengimbangi Kopassus. 

Namun di sisi lain, Desmond menilai masalah ini juga berkaitan dengan karir seseorang di kepolisian. Karena belum tentu seorang anggota Brimob akan mengabdikan hidupnya sampai pensiun di satuan itu. Nah, akan menjadi masalah ketika dia dipindah ke satuan lain atau terotorial.

BACA JUGA: Muslim Setuju Brimob Digembleng Kopassus, Asal...

Kendati demikian, politikus Gerindra ini secara prinsip setuju dengan inisiatif Kapolri yang meminta Brimob dilatih Kopassus. Asal, kata dia, hal itu dilakukan dengan kehati-hatian, karena ketika eks pasukan khusus Brimob ditempatkan di satuan teritorial (Polda, Polres), wajah garang akan tetap ada dan ini akan jadi wajah kepolisian.

"Prinsipnya saya mendukung tapi harus berhati-hati. Konflik satuan TNI-Polri harus diwaspadai. Karena kalau polisi ke depan lebih terlatih, unsur pendekatan Linmas dan Sabhara jadi hilang.

BACA JUGA: Ini Alasan Kapolri Minta Kopassus Latih Brimob, Karena Densus 88 Tak Cocok...

Selain itu, Desmond tidak ingin kalau ke depan Brimob yang dilatih secara khusus ini dihadapkan dengan demonstran. Karena seharusnya satuan yang dipersiapkan ini khusus menghadapi ancaman dari pihak luar, teroris dan separatisme.

"Kalau ini berhadapan dengan warga yang demo, saya tidak setuju. Kalau begitu lebih baik diperkuat Densus 88 saja. Ini akan jadi persoalan polisi masa depan, wajah polisi wajah sipil, harus lebih dekat dengan masyarakat," pungkasnya.(fat/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Jaksa Cuekin Putusan MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler