jpnn.com - JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Muslim Ayub mengatakan, inisiatif Kapolri Jenderal Badrodin Haiti meminta personil Brigade Mobil (Brimob) dilatih ilmu raider oleh Kopassus TNI Angkatan Darat boleh saja dilakukan asalkan Kapolri bisa menjamin peruntukkannya bagi teroris.
Ini disampaikan Muslim saat dimintai tanggapan soal rencana Brimob dilatih oleh Kopassus. Kapolri beralasan bahwa satuan Brimob lebih cocok untuk melacak teroris di area pegunungan, perbukitan dan hutan.
BACA JUGA: Ini Alasan Kapolri Minta Kopassus Latih Brimob, Karena Densus 88 Tak Cocok...
"Inilah yang barangkali perlu penegasan. Harus ada yang diperuntukkan untuk ini, untuk itu. Ini yang perlu dipilah. Kapolri harus jelas," kata Muslim Ayub saat dihubungi, Selasa (28/7).
Muslim menilai permintaan Kapolri itu memang sudah sesuai kebutuhan bila melihat situasi ketika Polri harus berhadapan dengan terorisme. Dalam posisi ini, Brimob satu-satunya yang diharapkan untuk mensiasati supaya pelaku teror bisa tertangkap.
BACA JUGA: Wow! Jaksa Cuekin Putusan MK
"Apalagi dalam permainan di hutan. Kan banyak di hutan mainnya, dikejar ke hutan larinya, spesialisnya memang pada brimob," jelasnya.
Politikus PAN ini mengatakan bila Panglima TNI setuju dengan rencana ini, hal tersebut tidak melanggar aturan selama dijalankan sesuai ketentuan yang ada.
BACA JUGA: 200 WNI Terancam Hukuman Mati, sebagian Kasus Sihir
"Kami tidak ada unsur politis apa-apa. Memang ini belum dibicarakan (di komisi). Saya rasa selama bermanfaat untuk kepentingan negara dan tidiak melanggar aturan tidak masalah," tambahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Alhamdulillah...Enam Korban Penembakan Tolikara Diizinkan Pulang
Redaktur : Tim Redaksi