Anak Durhaka! Bunuh Ibu Dengan Cangkul

Rabu, 08 Maret 2017 – 08:49 WIB
Ilustrasi pembunuhan: dok jpnn

jpnn.com - jpnn.com - Boimin, 54, tega menghabisi Jaini, 70, ibu kandungnya di Dusun Ringinsari, Desa Sempu, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jatim.

Peristiwa yang berlangsung di samping rumahnya tersebut terjadi sekitar pukul 06.00.

BACA JUGA: Gara-Gara Gosip Tetangga, Akhirnya Bunuh Ipar

Jaini tewas bersimbah darah setelah kepalanya dicangkul anak sulungnya itu.

Insiden nahas tersebut kali pertama diketahui Mahtok, 37, yang rumahnya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).

BACA JUGA: Misterius...Istri Tewas, Suami Menyusul Terbunuh

Saat berada di rumah, dia sempat mendengar teriakan minta tolong dari arah rumah yang didiami Jaini dan Boimin itu.

Mendengar suara tersebut, Mahtok langsung keluar rumah dan menuju kediaman Jaini. Di depan rumah, dia terkejut saat melihat kepala Jaini bersimbah darah.

BACA JUGA: Pembunuh Sadis Pada Bocah Itu Batal Dihukum Mati

''Ya Allah, saya langsung bilang Sonny, tetangga saya,'' terang Mahtok dengan suara agak parau.

Sonny datang bersama Suciati -keponakannya- dan Cikrak, ibunya. Bukannya langsung menolong, empat tetangga itu malah takut sakit jiwa Boimin sedang kumat.

Mahtok pun meminta tolong kepada warga lain yang segera berduyung-duyung datang.

Akhirnya, Boimin bisa dilumpuhkan. Warga mengelabuhi dengan mengajaknya mencari kopi di rumah salah seorang tetangga.

Saat Boimin meninggalkan cangkulnya di TKP, warga langsung menangkap dan mengikatnya agar tidak berontak.

"Saat Boimin pergi, baru saya dan warga mengangkat Mak Jaini ke dalam rumahnya. Namun, saat saya angkat, dia sudah meninggal,'' ujar Mahtok.

Kepala Dusun (Kasun) Ringinsari Suwandi, 43, menambahkan, sejak dua hari lalu, Boimin gampang kumat dan sering terdengar memarahi ibunya.

Pagi itu, sebelum insiden nahas tersebut terjadi, anak dan ibu itu terdengar cekcok di dalam rumah.

Kemudian, Jaini pergi ke samping rumah untuk menyapu halaman. Tiba-tiba Boimin datang menghampiri ibunya dengan membawa cangkul yang diambil dari belakang rumah.

Dia langsung menghantamkan cangkul tersebut tepat di pelipis sebelah kanan Jaini.

''Memang Boimin dikenal warga memiliki penyakit jiwa,'' ujar Suwandi.

Setelah dilumpuhkan, warga sekitar langsung melapor kepada polisi. Oleh petugas, pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Ngancar.

Saat di mapolsek, petugas kesulitan menanyai Boimin. Namun, Boimin mengaku perempuan yang dia bunuh tersebut bukan ibunya.

''Bukan mamakku (Jaini, Red). Yang tak pukul Lena,'' ujarnya sambil meracau.

Boimin mengaku Lena adalah mantan istrinya asal Aceh. Dia juga mengaku memukul pakai cangkul.

Sebab, pagi itu dia tersinggung setelah dimarahi ibunya yang dia anggap sebagai Lena.

''Setiap hari dimarahi terus. Pagi tadi malah disuruh hidup di hutan saja saya. Ya marah lah,'' ucapnya seperti tanpa penyesalan.

Kapolsek Ngancar AKP Hadi Purnomo menerangkan, pihaknya mengamankan Boimin beserta cangkul yang digunakan untuk membunuh ibunya.

Selain itu, setelah tim identifikasi Polres Kediri dibantu petugas Puskesmas Ngancar melakukan visum luar, polisi membawa mayat Jaini ke RS Bhayangkara untuk dilakukan otopsi.

Hal tersebut, terang Hadi, dilakukan untuk mengetahui secara pasti penyebab kematian korban.

Bukan hanya itu, pihaknya juga langsung membawa Boimin ke mapolres guna penyidikan dan pemeriksaan kejiwaan. (fiz/c22/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kesal Orang Tua Diejek, Remaja Bunuh Bocah 10 Tahun


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler