Anak Kiai Diduga Lakukan Pelecehan Seksual, Pesantren Diminta Kooperatif

Kamis, 07 Juli 2022 – 19:32 WIB
Luqman Hakim minta pesantren kooperatif. Foto: dok Luqman Hakim

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi VIII DPR Fraksi PKB Luqman Hakim mendesak pimpinan Pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang bersikap kooperatif dan tidak menghalangi upaya penegakan hukum. 

Dia juga meminta pihak pesantren untuk proaktif menyerahkan terduga pelaku pelecehan terhadap santri, Moch Subchi Azal Tsani (MSAT) kepada Polres Jombang atau Polda Jawa Timur.

BACA JUGA: Santri Adang Polisi saat Jemput Paksa Anak Kiai Jombang, Legislator PKB Ini Bereaksi Keras

Luqman juga menyarankan MSAT untuk menyerahkan diri.

"Terus menerus melawan, apalagi dengan menjadikan institusi pesantren sebagai tameng perlindungan, hanya makin memperburuk situasi dan merugikan nama baik pesantren secara umum, bukan hanya pesantren Shiddiqiyyah Ploso Jombang," kata Luqman Hakim dalam keterangannya Kamis (7/7).

BACA JUGA: Hajatan Ketua RT Berubah Mencekam, Merah Darah

Ketua PP GP Ansor itu juga menyayangkan sikap pesantren yang melibatkan santri untuk menghadang polisi yang akan menangkap tersangka.

"Tentu hal ini bertentangan dengan tujuan pendidikan di semua pesantren yang ingin melestarikan ajaran Islam dan mencetak calon-calon pemimpin Islam yang baik di masyarakat," lanjut dia.

BACA JUGA: Kasus Anak Membunuh Ibu Kandung Terkuak Gegara Ini

Tak hanya itu, Luqman juga meminta Kementerian Agama untuk mengevaluasi serius proses pendidikan di Ponpes Shiddiqiyyah Ploso Jombang.

"Apabila terdapat praktik yang menyimpang, maka saya minta Kementerian Agama tidak ragu untuk membekukan izin pesantren ini," tegasnya.

Sebelumnya, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto buka suara perihal kasus dugaan pencabulan yang dilakukan MSAT (41) terhadap santriwati.

Polisi belum berhasil menangkap MSAT yang merupakan anak seorang kiai di Jombang, Provinsi Jawa Timur.

Komjen Agus Andrianto mengatakan proses penegakan hukum perkara pencabulan itu juga mempertimbangkan aspek ketertiban masyarakat.

Perwira tinggi Polri kelahiran 16 Februari 1967 itu menjelaskan beberapa kali upaya penangkapan dengan berbagai mediasi sudah dilakukan oleh Polres Jombang dan Polda Jawa Timur.

Namun, kata dia, ada sekelompok warga yang menghalangi.

Pemilik ponpes yang notabene orang tua si pelaku justru meminta agar anaknya tidak ditangkap.

"Tentunya aparat kepolisian di daerah tersebut sangat mempertimbangkan aspek kamtibmas," kata Komjen Agus Andrianto kepada JPNN.com, Kamis (7/7). (mcr8/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Anak Kiai Pelaku Pencabulan Sembunyi di Ponpes, Komjen Agus Minta Kemenag Lakukan Ini


Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Kenny Kurnia Putra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler