Anak Menangis Kencang di Dalam Kamar, Ari Langsung Mendobrak Pintu, Ternyata

Kamis, 14 April 2022 – 21:05 WIB
Tim Inafis Satreskrim Polresta Samarinda saat mengevakuasi jasad ibu muda yang ditemukan tewas gantung diri. Foto : Inafis Satreskrim Polresta Samarinda.

jpnn.com, SAMARINDA - Seorang ibu muda berinisial SP (21) nekat bunuh diri secara tragis di rumahnya sendiri di Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Samarinda, pada Kamis (14/4) pagi sekitar pukul 06.00.

Korban diduga sengaja bunuh diri karena depresi sering cekcok dengan suaminya yang bernama Ari Kurniawan (27).

BACA JUGA: Polisi Ungkap Kasus Penyelewengan BBM Bersubsidi, Barang Buktinya Wow

Ari mengatakan dia terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada Rabu (13/4) malam. Ketika itu, dia bertengkar dengan korban.

Setelah pertengkaran itu, korban mengurung diri di dalam kamar dengan membawa sang anak yang masih berusia tiga tahun. Sementara Ari memilih untuk tidur di ruang tamu. 

BACA JUGA: Belasan Motor Terjaring Operasi Balap Liar, Lihat Para Pemuda Ini, Lemas

"Saya bangun dengar suara anak saya nangis, saya ketok pintu kamar masih dikunci. Lama enggak dibuka saya dobrak," ujar Ari saat ditemui JPNN.com di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie (RSUD AWS) Kamis. 

Ketika pintu dibuka, Ari kaget bukan kepalang melihat pendamping hidupnya sudah tewas tergantung tepat di atas tempat tidurnya. 

BACA JUGA: Ditabrak Tongkang, Pilar Jembatan Mahakam Retak, Kendaraan Berat Dilarang Melintas, Sampai Kapan?

"Kemudian saya lari untuk melapor ke ketua RT," kata Ari. 

Ketua RT setempat kemudian meneruskan laporan itu ke polisi. Tak berselang lama, anggota Polsek Palaran dan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda tiba di lokasi untuk mengevakuasi jasad korban. 

Kepada polisi, Ari mengaku sempat cekcok dengan korban. Pemicu pertengkaran kala itu, karena sang istri pergi tanpa pamit sampai malam hari. 

"Saya bilang, kamu keluar kenapa enggak izin. Nada saya memang agak keras, karena saya pulang dia enggak ada, terus bawa anak,” beber Ari.

Hanya karena permasalahan sepele itu, keduanya terlibat adu mulut. Kendati demikian, Ari menegaskan dirinya tidak ada memukul korban.

Selanjutnya polisi membawa jasad korban ke RSUD AWS untuk dilakukan visum. Dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban.

Kasubnit Inafis Polresta Samarinda Aiptu Harry Cahyadi mengatakan polisi tidak bisa melakukan olah TKP karena jasad korban sudah diturunkan. 

"Oleh karena itu, kami membawa jenazah untuk dilakukan visum atau autopsi," ujar Harry. (mcr14/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Bos Rumah Makan Ditemukan Tewas Tergantung, Polisi Sebut Ada Tanda Bekas Kekerasan


Redaktur : Elfany Kurniawan
Reporter : Arditya Abdul Aziz

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler