Anak Muda Diminta Jaga Rekam Jejak Positif di Medsos

Selasa, 10 September 2024 – 08:27 WIB
Para. siswa sangat antusias mengikuti Festival Literasi Digital bertajuk “Etika Pelajar di Dunia Digital” di GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini. Foto dok. Kemenkominfo

jpnn.com - Etika di dunia digital amat penting bagi generasi muda yang aktif berselancar di internet dan media sosial.

Hal ini agar tidak menimbulkan dampak negatif yang merugikan, apalagi jejak digital susah dihapus keberadaannya. 

BACA JUGA: Selebgram Rusia Ini Menangis saat Diturunkan di Pinggir Jalan oleh Oknum Driver Taksi Online

"Generasi muda agar bijak dan bertanggung jawab di internet dengan menerapkan empat pilar literasi digital," ucap Bambang Tri Santoso selaku Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan.

Pesan itu disampaikannya saat Festival Literasi Digital bertajuk “Etika Pelajar di Dunia Digital” di GOR Samapta, Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini.

BACA JUGA: Picu Kegaduhan di Medsos, Eks Asisten Stafsus Presiden Yasmin Nur Minta Maaf

Selain itu, juga perlu diimbangi pemahaman mengenai tata krama di dunia digital itu sendiri, melalui etika digital atau Digital Ethics. Ruang digital tidak berbeda dengan di dunia nyata, hanya tidak bertatap muka secara langsung. 

"Kalian tidak bertatap muka langsung tetapi harus tetap sopan santun dengan orang lain dan tidak sembarangan dalam meng-update status,” ujarnya.

BACA JUGA: Terbit Permendagri 10 Tahun 2024 tentang Pakaian Dinas PNS & PPPK, Alhamdulillah

Selain itu, ada tiga pilar literasi digital lainnya juga wajib diketahui agar senantiasa aman di ruang digital. Pemahaman ini penting di tengah derasnya arus informasi yang beredar dewasa ini.

Senada, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Magelang Imam Baihaqi juga menekankan pentingnya moral dalam interaksi sosial, termasuk di dunia digital.

Menurutnya, moral seharusnya menjadi dasar menjaga hubungan baik dengan sesama, termasuk di media sosial.

"Moral menjamin harkat dan martabat pada diri seseorang satu sama lain," ucapnya.

Imam menambahkan, meski teknologi telah membuat pandangan mengenai moral turut berevolusi, generasi muda harus memahami bahwa moral masih menjadi hal penting di ruang digital, apalagi saat ini terdapat banyak kegelisahan terkait dengan problematika moral di era digital. 

"Banyak permasalahan muncul akibat penyalahgunaan dunia digital, contohnya cyberbullying,” ucapnya.

Sementara itu, Aktivis Pendidikan Alternatif & Kontributor Islami.co Ubaidillah Fatawi, mempertegas adanya konsekuensi moral di dunia digital yang bisa menjadi jebakan bagi generasi muda di masa depan.

Terlebih lagi, jejak digital termasuk apa saja yang di-posting di media sosial akan direkam oleh platform tersebut. 

"Jangan sampai kalian susah bekerja karena rekam jejak digital yang buruk terpantau oleh perusahaan. Hal ini sudah lazim terjadi saat ini,” tegasnya.

Menurut Ubaidillah, etika digital erat kaitannya dengan keamanan digital. Oleh sebab itu, selain wajib bermoral, harus berhati-hati dalam membagikan data diri.

“Hati-hati juga untuk mem-posting data pribadi kalian di internet, karena data tadi bisa disalahgunakan untuk membobol akun kalian, meliputi nama ayah, nama ibu, tanggal lahir, dan alamat,” tutupnya.

Festival Literasi Digital “Etika Pelajar Di Dunia Digital” di GOR Samapta, merupakan salah satu rangkaian kegiatan Makin Cakap Digital 2024 yang dihadiri 13 Sekolah Menengah Pertama di Kota Magelang. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler