Anak Punk di Pantura Terjaring Razia, Beginilah Jadinya....

Kamis, 28 Juli 2016 – 05:39 WIB
Dua dari sebelas anak punk yang terjaring razia Satpol PP Kendal saat dipangkas rambutnya. Foto: Radar Pekalongan/JPG

jpnn.com - KENDAL – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kendal pada Selasa (26/7) menggelar razia terhadap anak punk. Pasalnya, keberadaan anak punk di jalur Pantura Kendal itu telah menimbulkan keresahan.

Kepala Satpol PP Kendal, Toni Ariwibowo mengatakan, razia itu berawal dari keluhan masyarakat. Lokasi yang dirazia antara lain Jalur Pantura Ketapang, traffic light pertigaan Purin, hingga dua traffic light di Jalan Lingkar Weleri.

BACA JUGA: Pertaruhkan Nyawa, Petugas PLN Bikin Keluarga Cemas

“Ini berkat informasi dari masyarakat bahwa di berbagai titik tempat itu banyak anak punk yang mengamen dan minta-minta sehingga kerap mengganggu pengguna jalan. Jika mereka tidak memberi, maka anak punk ini akan menggores mobil pengguna jalan dengan senjata tajam,” katanya.

Hasilnya, ada sebelas anak punk yang mangkal di pertigaan dan perempatan jalan yang terjaring razia. “Sebenarnya tadi ada puluhan anak punk. Namun untuk menangkapnya kami membutuhkan waktu untuk berkejar-kejaran, sehingga hanya sebelas anak punk yang dapat diamankan,” ujarnya.

BACA JUGA: Berkat Produk Lokal, 3 KKKS Jatim Raih Penghargaan

Anak-anak punk yang terjaring razia lantas didata dan dipangkas rambutnya.  Hanya saja, potongan rambutnya sengaja dibikin tidak rata. Tujuannya untuk menimbulkan efek jera.  

Selanjutnya, Satpol PP mengembalikan anak-anak punk itu ke orang tua mereka. Sedangkan bagi anak punk yang tidak mau menghubungi keluarganya akan ditempatkan ke panti sosial.

BACA JUGA: CEO Markplus Sarankan Pangkalpinang Garap Turis Tiongkok

Toni menambahkan, hasil mengamen anak-anak punk biasanya digunakan untuk membeli minum-minuman keras. “Sehingga, untuk mencegah peredaran miras, kami juga rutin melakukan operasi miras di beberapa tempat,” imbuh dia.

Salah satu anak punk yang terjaring razia, Agus (18) mengaku belum lama ikut gabung dengan gerombolan punker. Warga Desa Sidomukti, Kecamatan Weleri itu mengaku hanya ingin bersenang-senang.

“Saya hanya ingin senang-senang saja. Namanya juga anak muda, pengen ngumpul bareng teman-teman,” ungkap dia.(nur/jpg/ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TEGAS! Tak Miliki IMB 10 Bangunan Liar Dibongkar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler