jpnn.com - SORONG - Keluhan bahkan hujatan, sering kali diterima PLN saat pemadaman listrik terjadi. Namun, itu tidak memudarkan semangat para petugas PLN yang bekerja meski menanggung risiko nyawa sekalipun.
Rabu (27/7) kemarin, pemadaman listrik terjadi di Jalan Bukit Baru, Sorong. Hal ini disebabkan adanya perbaikan jaringan listrik kabel dengan daya besar.
BACA JUGA: Berkat Produk Lokal, 3 KKKS Jatim Raih Penghargaan
Di tengah guyuran hujan deras, beberapa petugas PLN tampak sedang memantau, saat rekan-rekan mereka berada di atas tiang. Mereka yang naik dengan safety memperbaiki gangguan jaringan yang menyebabkan pemadaman.
Perbaikan yang dilakukan oleh salah satu petugas PLN, sebagian jaringan tegangan masih ada yang terhubung dan menghasilkan sengatan listrik. Risikonya, jika tidak diwaspadai akan merenggut nyawa.
BACA JUGA: CEO Markplus Sarankan Pangkalpinang Garap Turis Tiongkok
Kelengkapan terlihat dari seragam yang mereka gunakan, mulai dari topi, rompi berwarna orange, sepatu boot, sarung tangan dan tas yang diselempangkan dipinggang untuk mengisi alat-alat perbaikan.
Menurut Mulyadi, Staf Pemeliharaan Jaringan, keamanan merupakan hal utama yang perlu diperhatikan oleh para petugas PLN di lapangan. Bekerja berdampingan dengan aliran listrik yang tidak terlihat oleh kasat mata, menanggung resiko yang cukup besar.
BACA JUGA: TEGAS! Tak Miliki IMB 10 Bangunan Liar Dibongkar
Bukan sengatan kecil, kehilangan nyawa merupakan risiko paling besar yang harus dihadapi. Namun, pekerjaan tetap lah pekerjaan, apapun resikonya tetap dijalankan. Banyak rintangan yang harus dilewati dalam pekerjaannya, selain cacian dan hujatan dari masyarakat yang geram karena pemadaman di rumah masing-masing, cuaca dan medan jalan ikut menjadi rintangan untuk memberikan penerangan kembali ke masayrakat.
“Kalau cuaca kayak gini, (hujan) juga jadi masalah, apalagi padamnya karena pohon tumbang,”ucap Mulyadi kepada Radar Sorong.
Tidak hanya menerpa cuaca, mereka pun tidak mengenal waktu. Kapanpun, dimanapun terjadi pemadaman, mereka siap untuk turun dan memperbaiki kerusakan. Seluruh peralatan, perlengkapan telah siap di dalam mobil yang bertuliskan PLN.
Saat berada di lokasi tersebut, sekitar pukul 15.00 WIT, beberapa karyawan menikmati sebungkus makanan, yang sudah disediakan. Makan di lokasi perbaikan, juga menjadi hal yang sering dialami. Hal tersebut, mengingatkan mereka pada keluarga, yang sering cemas dengan kondisi para petugas PLN di lapangan.
“Tidak hanya kami, keluarga juga sering cemas, tapi kami punya kerjaan begini, kami cuma minta doa saja,” ujar Mulyadi.
Ia berharap, agar masyarakat bisa lebih memahami profesi PLN, khususnya yang bertugas di lapangan. Karena menurutnya, pemadaman listrik pasti dikarenakan beberapa hal, di antaranya cuaca. Sehingga ia meminta agar masyarakat bisa lebih sabar, apabila mengalami pemadaman.
“Kami harapkan, masyarakat bisa lebih sabar, karena kami tidak mungkin sengaja melakukan pemadaman, karena itu sama saja merugikan perusahaan,”ujarnya. (namirah hasmir/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rumah Sakit Sangkal Salah Beri Obat, Ini Sikap Keluarga Korban
Redaktur : Tim Redaksi