jpnn.com, JAKARTA - Doktor Ilmu Pertahanan Hasto Kristiyanto meminta pengajar di Sekolah Dasar (SD) untuk memberitahukan anak didik mereka betapa Indonesia merupakan bangsa yang sangat besar.
Menurut Hasto, kepala sekolah memiliki peran penting untuk menggelorakan paham tersebut.
BACA JUGA: Beri Kuliah Umum kepada Puluhan Kepsek, Hasto Terima Pin Kehormatan Revolusi Mental
Hasto mengatakan Presiden Pertama Bung Karno merupakan pahlawan pembebas bangsa Islam seperti Aljazair, Maroko, Tunisia. Bahkan para pejuang awal kemerdekaan negara-negara itu, sempat disewakan rumah oleh Bung Karno di Jalan Serang, Menteng, untuk merancang kemerdekaannya.
Hal itu disampaikan Hasto saat memberikan kuliah umum bertema "Perspektif Pemikiran Bung Karno dalam Geopolitik dan Penerapan Nilai-nilai Pancasila" di Kampus Pembangunan Karakter Bangsa Indonesia, Astha Hannas, Subang, Jawa Barat, Selasa (27/9).
BACA JUGA: Hasto Kristiyanto: Perintah Bu Mega, Bangun Kantor di 4 Titik Perbatasan RI
"Jadi, inilah yang harus kita gelorakan kembali. Dari Kampus Revolusi Mental ini. Bukan hanya melakukan nation and character building, tetapi juga mendidik putra putri bangsa Indonesia termasuk camat, para kepala desa, para kepala sekolah, agar memiliki kesadaran terhadap historis bahwa Indonesa lahir dan didesain sebagai pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia," ujar Hasto.
Hasto merasa bangga bisa bertemu dengan para kepala sekolah. Hasto menilai kepemimpinan Indonesia diawali dari sekolah-sekolah, dari anak-anak didik yang memiliki semangat untuk meraih cita-cita setinggi-tingginya.
BACA JUGA: Beri Kuliah Umum, Hasto Dorong Mahasiswa Aceh Kembangkan Sabang dan Kuliner Lokal
"Kunci kepemimpinan Indonesia diawali dan digelorakan dari sekolah-sekolah. Dari anak-anak didik menggelorakan bangsa Indonesia adalah bangsa hebat," tutur Hasto.
Karena itu setelah Indonesia merdeka 17 Agustus 1945, lanjut Hasto, pada 1955 Indonesia sudah berhasil mengadakan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung.
"KAA ini bukan konferensi sembarangan. Ini adalah suatu konferensi yang menyatakan sikap Indonesia terhadap kemerdekaan bagi bangsa-bangsa terjajah. Ini adalah sikap Indonesia atas kepemimpinan Indonesia agar kemerdekaan Indonesia kemudian membangun persaudaraan dunia," imbuh Hasto.
Pascakonferensi itu, negara-negara seperti Maroko, Sudan, Aljazair, Tunisia dan lainnya mendapatkan tempat terbaik dalam memperjuangkan kemerdekaannya.
"Jadi bayangkan, kita negara baru berdiri, sudah bisa memelopori negara-negara Asia Afrika yang mayoritas negara muslim untuk merdeka dan kita yang membiayai mereka untuk merdeka," tutur Hasto.
Sekjen PDIP itu mengatakan dengan Pancasila, Indonesia terbukti mampu menjadi pemimpin di antara bangsa-bangsa di dunia. Ini bukti Bung Karno dan Bung Hatta merupakan seorang pemimpin negarawan, pembelajar, menjadi inspirasi dan teladan dari rakyatnya.
"Semangat inilah yang harus digelorakan oleh para kepala sekolah," ucap Hasto.
Dalam kuliah umum ini, Hasto didampingi Ketua Dewan Pembina Kampus Prof. Dr. Ermaya Suradinata dan Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi PDIP Putra Nababan.
Dalam kesempatan itu, Ermaya juga memberikan penghargaan berupa pin berbentuk bintang berwarna emas. Pemberian pin sebagai bentuk kehormatan revolusi mental kepada Hasto sebagai Pakar Geopolitik. (tan/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mantap! APBN Indonesia Kembali Surplus Rp 107,4 Triliun
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga