jpnn.com - SLEMAN - Pelajar seharusnya membawa buku pelajaran saat berangkat atau pulang sekolah. Tapi hal itu justru tidak berlaku bagi 10 pelajar dari Kota Jogja yang melakukan perusakan sekolah di Kecamatan Ngaglik, Kabupaten Sleman.
Di antara 10 pelajar itu ada yang ketahuan membawa gir motor. Kapolsek Ngaglik Kompol Danang Kuntadi menjelaskan, ke-10 pelajar itu diamankan dari berbagai tempat.
BACA JUGA: Gawat, Daerah Ini Krisis Air
“Kami dapatkan pelaku dari rekaman CCTV sekolah. Awalnya kami amankan seorang, setelah dikembangkan ternyata ada sepuluh pelajar yang terlibat,” kata Danang seperti diberitakan Jawa Pos Radar Jogja.
Setelah dibawa ke Mapolsek Ngaglik, kesepuluh pelajar itu kemudian menjalani pembinaan. Danang bahkan turun langsung membina para pelajar nakal itu.
BACA JUGA: Singapura Kerahkan Helikopter dan Fokker Sisir dari Udara
Danang sengaja menguncang para orang tua para pelajar pelaku perusakan itu. Selanjutnya mereka di hadapan polisi dan orang tua masing-masing berjanji untuk tidak mengulangi perbuatan yang sama.
”Karena masih di bawah umur, sanksinya hanya pembinaan,” jelas perwira menengah yang baru sepekan menjadi Kapolsek Ngaglik itu.(bhn/eri/jpg/ara/jpnn)
BACA JUGA: 20 Anggota Polri Dipecat, Ini Penjelasan Kapolda
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oalah! Satpol PP Berulah Lagi
Redaktur : Tim Redaksi