jpnn.com, TUBAN - Anak asal Tuban, Jawa Timur yang punya nama sangat panjang hingga 19 kata, akhirnya bisa punya akta lahir.
Menurut Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kementerian Dalam Negeri (Dirjen Dukcapil Kemendagri) Zudan Arif Fakrulloh, awalnya orang tua memang mengalami kesulitan untuk mengurus akta kelahiran maupun dokumen lainnya.
BACA JUGA: Begini Alasan Said Salahudin Mundur dari Jabatan Sekjen PKP
Anak asal Tuban tersebut akhirnya bisa memiliki akta lahir setelah bersedia mengganti nama anaknya.
Nama yang diberikan pada sang awalnya Rangga Madhipa Sutra Jiwa Cordosega Akre Askhala Mughal Ilkhanat Akbar Sahara Pi-Thariq Ziyad Syaifudin Quthuz Khoshala Sura Talenta.
Setelah Zudan berkomunikasi secara intens dengan orang tua dan sanak famili serta tetua adat setempat, akhirnya disepakati anak tersebut berganti nama menjadi R-Akbar Zudan Cordosega Sura Talenta.
Nama tersebut dapat diakomodir dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), sehingga proses pengurusan berbagai dokumen kependudukannya menjadi dapat dilakukan.
“Meski demikian, nama Cordosega yang sebelumnya, silakan tetap menjadi nama adat baginya sehingga ketentuan adat tetap berlaku,” kata Zudan.
Zudan juga mengatakan, untuk kepentingan negara nama lengkap terbaru dari Cordosega yakni yang tercantum di dokumen kependudukan.
"Agar mudah mendapatkan berbagai pelayanan publik dengan mudah ke depannya,” kata Zudan.
Pergantian nama Cordosega diwarnai cerita yang unik.
BACA JUGA: Presiden Jokowi dan PM Malaysia Sependapat Soal Myanmar, Semoga Bawa Perubahan
Pasalnya, paman dari Cordosega, Mujoko Sahid yang merupakan tokoh adat Tuban Selatan sekaligus orang yang memberi nama Cordosega, awalnya sama sekali tidak mau mengganti nama si anak.
Hal itu karena Sahid merasa pemberian nama lengkap yang begitu panjang bagi Cordosega tidak melanggar ketentuan aturan perundang-undangan apa pun.
Namun, Sahid akhirnya menerima pergantian nama Cordosega setelah komunikasi dengan cara santun, terbuka dan informatif dengan Zudan.
“Itulah mengapa kami bersedia mengganti nama lengkap Cordosega, karena terkena apa yang kami sebut istilahnya sebagai pasal sungkan."
"Saya sungkan dengan Pak Prof Zudan yang memberikan nasihat dan saran yang bisa membuat kami legowo,” kata Sahid.
Menurutnya, melalui kejadian ini pihaknya menjadi percaya cara-cara seperti yang dilakukan Zudan bisa menjadi solusi untuk segala problem di NKRI.
Arif Akbar selaku ayah dari Cordosega mengaku senang dan bahagia, akhirnya masalah administratif yang menyangkut anaknya berhasil dituntaskan.
“Apalagi beliau Bapak Dirjen Prof Zudan, juga berkenan menjadi bapak angkat dari Cordosega,” pungkas Arif Akbar.(Antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
BACA JUGA: Ini Tentang Dugaan Korupsi Pengadaan Bebek, Angkanya Menggiurkan
Redaktur & Reporter : Ken Girsang