Analisis Adi Prayitno Soal Cara Presiden Jokowi Jawab Kritikan Anwar Abbas

Selasa, 14 Desember 2021 – 17:38 WIB
Pengamat Politik Adi Prayitno menanggapi sikap Waketum MUI Anwar Abbas yang mengkritik Presiden Jokowi. Foto: Dokpri for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sikap Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas yang mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Kongres Ekonomi Umat II pada Jumat (10/12) lalu, tengah menjadi sorotan publik.

Anwar mengkritik Jokowi atas dua isu penting, yakni soal ketimpangan dan penguasaan tanah.

BACA JUGA: Anwar Abbas Kritik Jokowi di Depan Umum, Adi Prayitno: Tak Etis, Tidak Pantas

Pengamat politik Adi Prayitno melihat Jokowi pada momen tertentu saat menjawab kritik tersebut, sempat menyerang balik Anwar Abbas.

Yakni pada saat Jokowi meminta pihak yang butuh lahan bisa disampaikan lewat Anwar Abbas.

BACA JUGA: Anwar Abbas Melontarkan Candaan, Presiden Jokowi Tertawa, Oh Ternyata

"Secara tak langsung itu serangan balik Presiden Jokowi," kata Adi kepada JPNN.com, Selasa (14/12).

Adi mengatakan Anwar Abbas telah secara vulgar mempreteli Presiden Jokowi di depan umum.

BACA JUGA: Mahfud MD Bicara Tentang Anwar Abbas, Tolong Disimak Baik-baik!

Hal itu dinilai tidak etis, sebab Jokowi datang ke acara tersebut sebagai tamu.

"Anwar Abbas dinilai tak etis karena memperlakukan Jokowi yang notabenenya sebagai tamu dalam acara itu dengan tak pantas," ujar Adi.

"Jika pun ada kritik, mestinya disampaikan secara langsung ke presiden, bukan dibeberkan di depan publik," sambung pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah itu.

Sebelumnya, ramai jadi sorotan Anwar Abbas mengkritik Jokowi di depan publik.

Salah satu kritik yang disampaikan Anwar adalah soal penguasaan tanah.

Dalam bidang pertanahan, Anwar menilai indeks gini rasio Indonesia sangat memprihatinkan, yakni, 0,59. Artinya, satu persen penduduk Indonesia menguasai 59 persen lahan yang ada.

Jokowi pun menjawab berbagai macam kritik itu tanpa teks. 

Salah satu yang disampaikan Jokowi, yakni, pemerintah saat ini tengah dalam proses mendistribusi reforma agraria yang sudah mencapai 4,3 juta hektare tanah dari target total 12 juta hektare.

"Insyaallah bulan ini bisa saya mulai atau mungkin bulan depan akan saya mulai untuk saya cabut satu per satu yang ditelantarkan. Banyak sekali. Konsesinya diberikan, sudah lebih 20-30 tahun tetapi tak bisa diapa-apakan," ujar Jokowi.

Bahkan Jokowi menawarkan kepada masyarakat untuk datang kepadanya jika membutuhkan lahan yang luas. Namun, dengan syarat menyerahkan proposal yang feasible.

BACA JUGA: Marbut Masjid Curiga Air di Kamar Mandi Jalan Terus, Lalu Diintip, Astaga, Ternyata

"Silakan datang ke saya diantar Buya Anwar Abbas," ujar Jokowi. (cr1/jpnn)


Redaktur : Budi
Reporter : Dean Pahrevi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler