jpnn.com - JAKARTA - Sejumlah lembaga survei sudah mengeluarkan hasil surveinya jelang Pemungutan Suara Rabu (9/7). Berdasarkan rilis dari sejumlah lembaga survei pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan memenangkan Pilpres.
Hal ini disampaikan Dosen Fisipol Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Leo Agustino. Penilaian Leo tersebut merujuk pada hasil survei dari lembaga yang terpercaya.
BACA JUGA: Sodorkan Klaim WNI di Mancanegara Antusias Dukung Jokowi-JK
"Jika merujuk pada survei lembaga survei berwibawa dan terpercaya, yang dilakukan mulai awal Mei hingga akhir Juni, dapat disimpulkan pasangan Jokowi-JK masih unggul berbanding pasangan Prabowo-Hatta," tegas Leo, Senin (7/7).
Ia juga melihat adanya peningkatan dukungan terhadap pasangan Prabowo-Hatta. Meski demikian, peningkatan suara Jokowi-JK juga meningkatkan secara sangat signifikan.
BACA JUGA: Saksi: Tiap Sabtu, Nazaruddin Gelar Rapat di Rutan Mako Brimiob
Seperti yang dirilis Lembaga Survei Indonesia (LSI), pada periode survei pertama 1-9 Mei, pasangan nomor urut 1 hanya memeroleh 22,75 persen, sementara Jokowi-JK mendapat 35,42 persen.
Kemudian ada peningkatan suara pada survei kedua yang digelar 1-9 Juni. Pasangan Prabowo-Hatta naik ke angka 38,7 persen lalu Jokowi-JK menjadi 45 persen.
BACA JUGA: Kembalikan Hak Politik WNI di Hong Kong
"Kenaikan di kedua pasangan calon disebabkan mulai memilihnya para undecided voters pada survei kedua," kata dia.
Ia juga menjelaskan, pasangan Jokowi-JK akan unggul pada margin 6-12 persen. Dengan demikian pasangan nomor urut 1 akan sulit mengejar elektabilitas Jokowi-JK karena rata-rata survei memiliki sampling error 2 hingga 2,5 persen. "Exit poll yang dilakukan di TPS luar negeri menunjukkan hal tersebut," tegasnya.
Leo juga menganalisis faktor yang membuat pasangan Jokowi-JK mendapat kepercayaan lebih dari masyarakat. Pertama, prestasi yang ditorehkan oleh Jokowi selama memangku jabatan sebagai Walikota Solo dan keberhasilannya merubah wajah Jakarta.
Kedua, pasangan ini jauh dari persepsi terlibat kasus korupsi. Ketiga, kesederhanaan dan kemauan Jokowi utk mendengar keluh-kesah masyarakat melalui metode blusukannya.
"Dan keempat, ketegasannya yang nampak melalui kebijakan yang pernah dilaksanakan Jokowi di Solo maupun Jakarta," ujar Leo. (abu/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Angka Golput di KBRI Paris dan Wina Menurun
Redaktur : Tim Redaksi