Analisis Mantan Pentolan Intel Inggris soal Asal Corona dan Cengkeraman Tiongkok

Senin, 08 Juni 2020 – 15:30 WIB
Mantan Kepala MI6 Sir Richard Dearlove. Foto: Lucy Nicholson/REUTERS

jpnn.com, LONDON - Mantan Kepala Badan Intelijen Inggris (MI6) Richard Dearlove meyakini virus corona yang kini menimbulkan pandemi global dibuat  laboratorium di Tiongkok.

Menurut dia, virus itu bocor ke luar lab lantaran kecelakaan. “Saya pikir itu bermula dari sebuah kecelakaan,” ujar Sir Richard kepada The Telegraph.

BACA JUGA: Buku Putih Tiongkok Ungkap Kemunculan Wabah Virus Corona dan Latar Belakang Lockdown Wuhan

Richard menyodorkan pendapatnya dengan merujuk tulisan mahaguru Universitas London Profesor Angus Dalgleish dan ahli virologi dari Norwegia Birger Sorensen. Menurut Richard, kedua pakar itu mengidentifikasi adanya bagian yang ditempatkan pada permukaan SARS-CoV-2, virus yang menjadi penyebab pandemi COVID-19.

Langkah itu memungkinkan virus mengikat sel manusia. Pendapat Prof Angus dan Sorensen bertentangan dengan teori tentang virus corona dari binatang seperti kelelawar dan trenggilimng yang secara alami bermutasi ke inang pada manusia.

BACA JUGA: Laboratorium di Wuhan Akui Simpan Virus Corona Sejak 2004, tetapi...

Lebih lanjut Richard juga menyoroti upaya membendung artikel hasil penelitian yang menyudutkan Tiongkok. Sebagai contoh, artikel Prof Angus dan Sorensen sempat dikirim ke sebuah penerbit jurnal kesehatan, namun tak dipublikasikan.

Versi awal artikel itu menyebut COVID-19 merupakan Virus Wuhan. Artikel itu juga menegaskan, tanpa diragukan lagi bahwa COVID-19 merupakan hasil rekayasa.

BACA JUGA: Awas, Ada Risiko Keamanan Jika Perusahaan Tiongkok Garap Proyek Air

Sebaliknya, jurnal itu justru memublikasikan dua atau tiga artikel dari Tiongkok soal COVID-19. Oleh karena itu Richard mengendus upaya mengunci perdebatan tentang asal-usul pandemi.

“Mari kita tunjukkan bahwa Tiongkok mungkin terlalu banyak bicara dalam jurnal mereka,” katannya.

Lebih lanjut Sir Richard juga mengkritisi hubungan Tiongkok dengan Inggris yang sangat tak seimbang. Menurutnya, Tiongkok mempelajari Inggris dengan sangat baik.

“Mereka telah membuat studi tentang kita selama satu dekade atau lebih, hadir di berbagai universitas kita. Kita memahami Tiongkok dengan sangat buruk. Ini adalah hubungan yang sangat tidak seimbang,” tegasnya.

Tak sekadar itu, Sir Richard juga mengingatkan penguasa Inggris tidak menyerahkan sektor-sektor strategis kepada Tiongkok. Dia mendesak pihak berwenang Inggris membatalkan rencana pembangunan jaringan 5G oleh perusahaan telekomunikasi Huawei, serta mengurangi ketergantungan pada produk-produk alat perlindungan diri (APD) buatan Tiongkok.

“Sangat penting bahwa kita tidak menempatkan apa pun infrastruktur kita yang sangat menentukan pada kepentingan Tiongkok,” tegtasnya.

Menurut Richard, selama ini Pemerintah Inggris telah membiarkan Tiongkok menguatkan ikatannya. Kini, Negeri Ratu Elizabeth itu harus menanggung konsekuensinya.

“Amat sangat penting bahwa kita terus mengawasi hal ini dan tidak membiarkan orang-orang Tiongkok seolah-olah memperoleh manfaat strategis dari situasi yang telah dipaksakan pada kita semua ini,” ucapnya.(Telegraph/JPost/jpnn)

 

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Virus corona   Covid-19   MI6   Inggris   Wuhan   Tiongkok  

Terpopuler