jpnn.com, LEBAK - Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Latansa Mashiro Rangkasbitung Kabupaten Lebak Mochamad Husen menyampaikan pendapat terkait kasus pembunuhan dan pemerkosaan gadis Badui
Dia menduga, para pelaku terpengaruh pornografi yang begitu mudah diakses melalui internet maupun telepon seluler, sehingga melakukan perbuatan keji tersebut.
BACA JUGA: Tokoh Badui Murka, Minta Pembunuh Gadis Badui Dihukum Seberat - Beratnya!
"Kami yakin ketiga pelaku itu sering mengakses pornografi, namun lemah pengawasan keluarga," kata Husen saat dihubungi di Lebak, Banten, Minggu (8/9).
Menurut dia, perilaku seks pelaku tersebut begitu besar terinspirasi pornografi, karena gadis Badui itu sudah meninggal dunia, namun mereka melakukan pemerkosaan secara bergiliran. "Kejadian tersebut tentu sangat biadab," katanya.
BACA JUGA: APN Memerkosa Gadis 16 Tahun saat Datang Bulan
Ketiga pelaku itu masih usia remaja, bahkan satu pelaku di antaranya masih anak-anak dan pelajar kelas 2 di SMA Kecamatan Leuwidamar.
BACA JUGA: Dua Pelaku Penusukan terhadap Santri Berani Melawan Polisi
BACA JUGA: Dijerat 18 Dakwaan Pemerkosaan, Dokter Cabul Minta Pembebasan Bersyarat
Ia mengatakan pornografi dapat menghancurkan moral karena dapat mempengaruhi orang untuk melakukan tindakan pidana asusila.
Apalagi, pengawasan dari masyarakat, orang tua, dan pemilik internet relatif lemah sehingga berpeluang anak melakukan perbuatan asusila.
Menurut dia, peristiwa pembunuhan dan pemerkosaan gadis Badui akibat dampak mudahnya akses pornografi melalui internet.
Selain itu, lingkungan dan keluarga "broken home" juga dapat mempengaruhi karakter anak.
"Meskipun pemerintah sudah bekerja keras memblokir konten pornografi, mereka bisa mengakses melalui Facebook, Instagram, Twitter, dan Youtube," katanya.
Oleh karena itu, seluruh komponan masyarakat, terutama orang tua dapat mengawasi dan mengontrol perilaku anak agar tidak menyimpang yang bisa membahayakan orang lain.
"Kami berharap orang tua selalu mengawasi dan membekali anak-anak mereka dengan pendidikan agama agar terhindar dari kejahatan seks," katanya. (Mansyur S/Ant/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Khusus Dewasa: Perempuan Muda Diperkosa secara Supersadis, Ada Motor Pelat Merah
Redaktur & Reporter : Soetomo