---------------------------------------------
SOFYAN HENDRA, Bandung
---------------------------------------------
"Anda lebih cepat paham jika belajar dengan teks dan gambar daripada sarana visual dan musik," kata Ifa H
BACA JUGA: Memburu Badak, Yang Keluar Leopard
Misbach saat menerangkan hasil analisis di layar monitorIfa tidak meramal
BACA JUGA: Tiga Kolektor Yang Gila Kumpulkan Benda-Benda Seni
Dosen psikologi UPI (Universitas Pendidikan Indonesia), Bandung, itu mendemonstrasikan analisis sidik jari (fingerprint analysis) kepada Jawa PosBACA JUGA: Tanpa Alkohol, Bukan Pasutri Tak Diterima
Alat tersebut disambungkan ke komputer yang telah ditanami peranti lunak karya tim Psikobiometric Research Bandung, lembaga tempat Ifa bernaungHanya dibutuhkan beberapa menit untuk mengetahui data singkat tentang gaya belajar, multiple intelligence, hingga profil kepribadianDalam analisis normal, setidaknya ada 35 jenis informasi yang bisa didapat dari analisis sidik jari
Ifa menjelaskan, analisis sidik jari memang cocok untuk anak-anak yang belum begitu terpengaruh oleh lingkunganDengan mengetahui potensi kecerdasan dan bakat itu, orang tua atau guru secara mudah mengarahkan anak dalam proses belajar
Ifa mencontohkan, tak semua anak bisa menangkap pelajaran dengan mendengarkan penjelasan guruAda anak yang hanya bisa menangkap materi lewat penjelasan dengan tulisanAda pula anak yang harus mendapatkan contoh praktik dulu, kemudian baru bisa memahami pelajaran"Nah, itu semua bisa terlihat dari analisis sidik jari tersebut," kata kepala Biro Psikologi Melinda Hospital, Bandung, tersebut
Meski demikian, analisis sidik jari juga bisa dipraktikkan untuk orang dewasaSebab, papar Ifa, walaupun ada pengaruh lingkungan, faktor genetis tetap berpengaruh dalam analisis tersebut"Analisis itu juga bisa digunakan untuk mengetahui gaya bekerja seseorangDengan begitu, perusahaan dapat memanfaatkannya untuk mengetahui gaya bekerja karyawan," ujar ibu satu anak tersebut
Menurut Ifa, analisis sidik jari berbeda dengan tes kecerdasanSebab, metode itu tidak bertujuan menilai kepintaran seseorang, melainkan mengetahui minat, bakat, dan pola kecerdasan
Lantas, bagaimana sidik jari bisa digunakan untuk mengetahui itu semua" Pendiri Psikobiometric Research Andrian Benny Hidayat menjelaskan, perbedaan area struktur otak mengakibatkan ketidaksamaan dominasi fungsi atau cara kerja organ paling penting tersebutItulah yang membuat setiap orang memiliki perbedaan inteligensiNah, cara kerja otak tersebut tecermin dalam sidik jari setiap orang
Benny menjelaskan, pola garis sidik jari dibentuk sejak janin berusia 13?19 minggu dalam kandunganSetelah bayi lahir, pola sidik jari tidak akan berubah"Kalaupun luka, sidik jari kembali seperti semulaSidik jari hanya bisa hilang jika dibakar," papar Benny
Berdasar pola sidik jari itu, dia berusaha mengembangkan riset yang dikaitkan dengan minat dan pola kecerdasan di IndonesiaDalam khazanah psikologi, analisis sidik jari digolongkan sebagai metode biometri "lawan metode psikometriPsikometri mendasarkan analisis pada aspek psikologis yang lazim dijumpai dalam tes untuk masuk kerjaSedangkan biometri menggunakan analisis biologis.
Benny mengatakan, analisis sidik jari berbeda dengan ramalanAnalisis itu menggunakan dermatoglyphics atau ilmu yang mempelajari anatomi genetika pada pola sidik jariPenelitian tersebut sudah ada lebih dari 200 tahun lalu dan dikembangkan di TiongkokDermatoglyphics merupakan cabang dari biologi yang mencakup genetika atau anatomi"Itu berbeda dengan palmistry atau ramalan," ucap Benny.
Mulanya, Benny dan timnya kesulitan untuk menjelaskan perbedaan analisis sidik jari dengan ramalan kepada masyarakat"Apalagi, sejak dulu kita mengenal ramalan dengan garis tanganPadahal, analisis sidik jari berbeda," terang dia.
Pola sidik jari diduga terkait langsung dengan sistem kerja otak"Itu terkait dengan pengolahan informasi pada tiga bagian otakYakni, batang otak, sistem limbic, dan cerebral cortex," jelas Benny
Tiga bagian itu, lanjut dia, berkaitan dengan fungsi-fungsi kebutuhan manusia soal motivasi atau basic needs motivationBenny mencontohkan, sidik ibu jari terhubung dengan fungsi otak bagian prefrontal lobes (paling depan), menunjukkan gaya motivasi berdasar persepsi seseorang terhadap diri dan orang lainIbu jari kanan dipengaruhi otak kiriItu terkait dengan sistem kemampuan interpersonal ke dalam manajemen diri dan kekuatan konsistensi perencanaan diriSedangkan jempol kiri memengaruhi otak kanan, merespons kemampuan interpersonal ke lingkungan untuk menjalin hubungan dengan orang lain.
Lalu, jari manis terhubung dengan fungsi otak bagian temporal lobesItu menunjukkan motivasi berkomunikasi yang melibatkan kemampuan pendengaranJari manis kanan yang dipengaruhi otak kiri menunjukkan responsivitas menangkap ketepatan isi komunikasi bahasa dan pola irama secara objektifSementara itu, jari manis kiri menunjukkan ketajaman rasa bahasa dan kepekaan terhadap irama atau bunyi-bunyian.
Benny mengatakan, meskipun unik dan tak sama pada setiap orang, sidik jari memiliki kelebihan, yakni bisa diklasifikasikanItulah yang membuat sidik jari memungkinkan untuk diteliti dan dikaitkan dengan struktur otakAda banyak macam pola sidik jariPola-pola itu diklasifikasikan dalam tiga macamSalah satunya adalah tipe arches, berciri tanpa titik delta atau triraridiiTitik delta adalah julur-julur yang membentuk semacam segi tigaLalu, ada tipe loops (memiliki sebuah titik delta) dan whorls (punya titik delta)
Metode analisis sidik jari sebenarnya memerlukan rangkaian proses yang cukup rumitMulai pengambilan data, pengolahan data image, hingga interpretasi laporanHanya, proses itu menjadi lebih singkat dengan dukungan aplikasi software yang dikembangkan oleh Benny bersama timnya.
Benny merintis metode analisis sidik jari di Indonesia mulai tiga tahun laluStudi dan aplikasi mengenai motode itu sebenarnya pernah masuk ke tanah airMisalnya, imbuh Benny, metode yang dikembangkan oleh lembaga dari SingapuraNamun, aktivitas mereka berkisar di kalangan terbatasSelain itu, harga analisis dengan metode tersebut mahal"Waktu itu harga setiap analisis sampai Rp 3 jutaKarena itu, hanya orang-orang berduit yang berminat," ulas Benny.
Dari situlah Benny mulai mengembangkan riset kecil-kecilanAwalnya, dia meneliti anak-anaknyaSetelah riset tersebut dirasa prospektif, dia mengajak para ahli psikologi bergabung ke lembaganya"Saya mendapatkan banyak dukungan," tutur ayah enam anak "tiga di antaranya kembar" tersebut
Meski secara formal merupakan sarjana hukum lulusan Universitas Indonesia (1994?1999), Benny adalah pakar di bidang pengembangan IT BiometricSelain menjadi direktur PT Psikobiometric, Benny menjabat kepala Research and Development Dermatoglyphic Talent Spectrum Melinda Hospital, Bandung"Di rumah sakit itu saya mendapatkan banyak bantuan dari teman-teman," ujar dia.
Benny bersama timnya membuat sendiri peranti lunak untuk menganalisis sidik jari klien"Riset kami terus berlangsung," tegas dia
Saat ini telah ada 33 franchise analisis sidik jari yang tersebar di sejumlah kotaDi antaranya, Jakarta, Bogor, Surabaya, Semarang, Solo, Pekanbaru, dan Bandung sebagai lokasi kantor pusatKlien yang pernah mereka tangani mencapai 30 ribu orang
Seluruh analisis data memang masih dipusatkan di BandungUntuk mendapatkan hasil dari satu kali analisis lengkap, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar tiga hariSebab, selain dibantu software komputer, dia harus menggunakan analisis dan interpretasi secara manualSaat ini sudah ada analisis instan yang murni berasal dari komputer
"Namun, validitasnya agak kurangMeskipun, ke depan kami juga usahakan yang instan bisa lebih baik," kata Benny. (*/c11/ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kisah Pasutri Saksi Hidup Tragedi Kapal Marvi Marmara
Redaktur : Tim Redaksi