CIREBON--Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum untuk kesekian kalinya irit bicara terhadap nyanyian orang-orang yang berkasus dengan menyeret namanyaKeengganan menanggapi serangan dari M Nazaruddin, mantan bendahara umum yang kini berstatus terdakwa atas kasus suap Wisma Atlet Sea Games di Jakabaring, Sumatera Selatan, juga ditunjukkan sikap yang sama pada nyanyian, Elizabeth Susanti, tersangka kasus penipuan calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Surabaya.
Ditemui saat berada di Cirebon, Anas mengatakan dirinya tidak ada hubungannya dengan Elizabeth Susanti
BACA JUGA: Indonesia Tambah Tiga Kapal Selam
"Tidak, tidak, tidak adaBACA JUGA: Gubernur Sebut Pelapor Mesuji Provokator
Turut dalam kunjungan itu, Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron dan Ulil Abshar Abdalla.Pengakuan Burhan, pengacara tersangka bahwa dua tahun lalu kliennya pernah mengirimkan uang Rp 100 miliar ke Anas Urbaningrum, M Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat
BACA JUGA: Mabes Tahan Perwira Polri Tersangka Pembunuh Istri
"Uang sebesar itu ditransfer sendiri oleh dia (Elizabeth, Red)," ujar Burhan.Saat Begitu turun dari mobil Avanza warna silver metalik pukul 21.15 di halaman Mapolrestabes Surabaya, Elizabeth yang dikawal ketat aparat langsung "bernyanyi""Yang pasti, ada orang penting yang membantu pelarian saya," teriaknya.
Dengan wajah tegang, dia mengungkapkan bahwa pelariannya tersebut tidak terlepas dari bantuan seorang pengurus harian parpol besar di Jatim dan seorang pejabat teras di Pemprov JatimBahkan, Elizabeth mengungkapkan, uang hasil tipu-tipu itu pernah ditransfer ke rekening pengurus parpol tersebut Rp 10 miliarSetengah dari uang itu lantas dibagikan ke pejabat itu(awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Marzuki Dukung Dahlan Ambil Alih Aset BUMN
Redaktur : Tim Redaksi