JAKARTA - Ketua DPR Marzuki Alie sangat mendukung upaya pengembalian aset-aset BUMN terkait pernyataan Meneg BUMN Dahlan Iskan. "Kita sangat mendukung Menteri BUMN dalam menghadapi aksi pelaku perampasan aset-aset BUMN ituAksi itu sama saja merugikan negara," kata Marzuki di gedung DPR RI, Rabu (21/12).
Ia menambahkan, kasus pengalihan aset ilegal milik perusahaan BUMN, PT Bukit Asam (PT BA) atau kasus jalan tol seperti yang sudah diungkapkan Meneg BUMN hanya contoh kecil dari kasus perampokan lain yang terjadi, khususnya pada saat krismon 1998.
"Harusnya semua pejabat yang diberi amanah sadar sesadarnya untuk tidak melibatkan diri atas skenario yang merugikan negara ini
BACA JUGA: RS Hermina jadi RSSIB Terbaik
Kasus dilepasnya 26 ribu HA lahan yang sedang dieksplorasi oleh PT Bukit Asam yang sudah mengeluarkan biaya ratusan miliar rupiah adalah bentuk nyata perampasan aset BUMN itu," papar Marzuki lagi.Menurutnya, Kementerian BUMN seperti tidak berdaya melawan skenario jahat itu karena seringkali aparat penegak hukum yang tidak berpihak pada kebenaran
BACA JUGA: Jero Wacik Minta Anggaran 2012 Diserap Optimal
Tapi saya melihat Meneg BUMN saat ini punya keberanian dan dedikasi yang diperlukan bangsa ini," tegas politisi Demokrat ini.Dia menuturkan pengalaman pribadinya saat perusahaan yang dia pimpin, PT Semen Baturaja, yang hendak dirampas
BACA JUGA: Kejagung Bakal Tangkap Perampok JORR
Mereka menggunakan konsultan asingTapi dengan keberanian dan komitmen manajemen, rencana mereka untuk merampas PT Semen Baturaja dapat kami gagalkan," bebernya.Diterangkan lagi, dalam kasus PT Bukit Asam, sebenarnya dapat pula dilawan dan digagalkan"Kasus PT Bukit Asam itu aset-asetnya yang berupa lahan diambil alih menyusul keputusan Gubernur Sumsel dimana keputusan Gubernur Sumsel itu sebenarnya melawan UU,” katanya.
Lalu dari lahan itu, tambah dia, gubernur dengan seenaknya membagikan kepada swasta menjadi 38 kuasa pertambangan (KP)Bayangkan, satu KP yang dijual kepada perusahaan swasta batubara nasional senilai Rp 2 triliunBerapa nilai asetnya PT BA yang dirampas itu
”Kalau kasus Century begitu seksinya di mata media, kenapa kasus PTBA tidak pernah menjadi seksi dalam pemberitaan padahal kejahatannya sangat jelas dan vulgar," terangnya panjang lebar.
Dikatakan, hingga saat ini pengadilan setempat tidak pernah berpihak PT BA. "Saya sebenarnya sudah meminta Komisi VII untuk menindaklanjuti, tapi kelihatannya berjalan di tempatSaya kira Komisi III mampu membuka tabir tersebut, sehinnga tahu siapa sebenarnya di balik ini semuaSekaligus dibentuk saja pansus karena kasus seperti ini banyak terjadi," pungkasnya(ind)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Penipu PNS Cokot Anas dan Nazar
Redaktur : Tim Redaksi