jpnn.com - JAKARTA--Mantan ketua umum Anas Urbaningrum, menyiratkan 'perlawanan' pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang telah menjeratnya sebagai tersangka dalam kasus Hambalang.
Selain mengindahkan dua panggilan KPK sebelumnya, Anas justru memilih menggelar konfrensi pers di rumahnya, kawasan Duren Sawit, daripada hadir di KPK. Padahal KPK sudah melayangkan surat pemanggilan ketiga pada Ketua PPI itu.
BACA JUGA: Gelar Ultah, PDIP Ingin Jadi Pilihan Utama Kaum Nasionalis
Saat menggelar konfrensi pers, Anas pun mengeluarkan bantahan dirinya mangkir dari panggilan penyidik lembaga pimpinan Abraham Samad itu. Ia juga membantah melawan aturan hukum yang berlaku.
Alih-alih menyatakan soal kehadiran, Anas justru menyiratkan keraguan kasusnya ditangani secara profesional dan transparan oleh KPK. Ia pun memaparkan kronologis kasus hingga ditetapkan sebagai tersangka kasus hambalang.
BACA JUGA: Soal Frasa Sprindik, Anas Sindir KPK
Ia mengulas kembali bagaimana kasusnya seolah menjadi sangat spesial, sehingga Ketua dewan kehormatan Partai Demokrat yang juga Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, sampai harus menggelar konfrensi pers langsung dari Jeddah, Mekah.
"Kira-kira beliau meminta KPK untuk segera memutuskan kasus ini. Kalau salah ya salah. Kalau tidak salah, saya mau tahu kenapa tidak salah? kira-kira begitulah," kata Anas menyindir pernyataan SBY kala itu.
BACA JUGA: Anas Belum Pastikan Penuhi Panggilan KPK
"Rasanya belum pernah Pak SBY sampai buat statmen yang sama pada kasus-kasus yang lain. Itu bermakna spesial buat saya," tambahnya.
Peristiwa itu kata Anas, berlanjut dengan pengambil alihan kewenangan di tubuh DPP Demokrat. Saat itu SBY meminta Anas untuk berkonsentrasi saja pada kasus hukum yang tengah membelitnya.
"Padahal saat itu saya masih terperiksa, belum saksi apalagi tersangka," kata Anas.
Meski mengaku mendukung langkah KPK, Anas pun tak lupa mengingatkan bahwa tidak ada satupun pihak yang boleh merasa paling benar. Ia pun menilai banyak kesalahan yang dilakukan KPK. Misalnya saat terjadi kebocoran sprindik status tersangkanya, hingga tidak transparannya surat panggilan pemeriksaan.
"Tidak ada satupun yang boleh merasa paling benar. Bahkan Nabi saja, pernah ditegur Tuhan," katanya. Anas memang paling bisa bikin suasana tambah panas!.(afz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Tantang Anas Datang
Redaktur : Tim Redaksi