jpnn.com - JAKARTA - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum mengatakan alasan Fraksi Partai Demokrat mencopot Saan Mustofa sebagai Sekretaris Fraksi dan I Gede Pasek Suardika dari Ketua Komisi III DPR, tak elegan dan jauh dari kesan demokratis.
"Rotasi itu kan biasa saja, tapi alasan dan kronologinya saja yang tidak elegan, karena dianggap tidak loyal dan ada di Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI), maka diberikan sanksi, kalau konteksnya dianggap tidak loyal, itu tidak elegan," kata Anas di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (27/9).
BACA JUGA: Menkumham: Jika Penuhi Syarat, Corby Bisa Bebas
Anas juga heran bila elit partai yang pernah dipimpinnya itu menganggap kedua sahabatnya tersebut dianggap tak loyal kepada partai dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono.
"Tidak loyal kaca matanya darimana? Kaca mata jadul kali ya, yang memiliki aliran oligarki kekuasaan. Saran saya beli kacamata baru yang lebih demokratik, sehingga memandang loyalitas lebih demokratis," saran mantan Ketua Umum PB HMI itu.
BACA JUGA: Diperiksa Delapan Jam, Tersangka Korupsi Perpustakaan UI Bungkam
Sebelumnya, Ketua Harian Partai Demokrat Syarif Hasan menyatakan bahwa pencopotan terhadap Saan dan Pasek merupakan sanksi dan konsekuensi karena keduanya menghadiri deklarasi PPI yang didirikan Anas Urbaningrum beberapa waktu lalu.(fat/jpnn)
BACA JUGA: PBNU Kritisi Indikasi Teror dalam Pengurusan Label Halal
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dahlan Iskan Dinilai Berjasa Majukan Barongsai Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi