jpnn.com - JAKARTA - Belum habis duka jatuhnya AirAsia QZ8501 di Selat Karimata, Kalimantang Tengah, kini dunia wajah maskapai milik pengusaha Malaysia Tony Fernandes itu kembali tercoreng. Pasalnya salah satu pilot AirAsia berinisial FI diduga menggunakan narkoba jenis morfin saat terjaring pemeriksaan Balai Kesehatan Penerbangan dan Tim Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub, di Bandara Ngurah Rai pagi tadi (1/1).
“Sekarang masih dalam proses pemeriksaan di sini (Balai Kesehatan Ngurah Rai). Besok akan lanjut melakukan pemeriksaan di Jakarta,” kata Staf Khusus Menteri Perhubungan Hadi M Djuraid saat dihubungi JPNN.com.
BACA JUGA: Besok Fokus di Bawah Air, Kapal Asing Standby Tunggu Instruksi
Menurut Hadi, Pemeriksaan tes urine ini kata Hadi sengaja dilakukan secara mendadak dan tanpa informasi sebelumnya, setelah para kru mengudara dan tiba di Bandara Ngurah Rai. Tujuannya yakni untuk memastikan dan mengecek kondisi para kru pilot, apakah dalam keadaan sehat atau terindikasi menggunakan obat-obatan tertentu.
“Ada 42 orang, 25 kabin kru dan 17 pilot dari empat maskapai. Yaitu AirAsia, Garuda Indonesia, Lion Air dan Wings Air," ujar Hadi saat dihubungi JPNN.
BACA JUGA: Basarnas: Masih Ada Harapan
Menurutnya, pemeriksaan dadakan, sebenarnya rutin dilakukan di bandara-bandara. Nah, kali ini giliran Bandara Ngurah Rai di Badung Bali yang mendapat giliran. Tujuannya pemeriksaan mendadak itu adalah untuk memastikan kesehatan pilot dalam kondisi yang baik saat menerbangkan pesawatnya. “Intinya memastikan agar semua aman saat terbang," terangnya. (chi/jpnn)
BACA JUGA: Tim SAR Tidak Bisa Evakuasi Jenazah Di KRI Yos Sudarso Malam Ini
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditemukan Benda Diduga Pecahan Atap Kabin Pesawat
Redaktur : Tim Redaksi