Anas Tak Haramkan Aklamasi

Sabtu, 15 Mei 2010 – 08:15 WIB

JAKARTA -- Salah seorang calon ketua umum (Ketum) Partai Demokrat Andi Mallarangeng melontarkan wacana agar mekanisme pemilihan pada Kongres II Demokrat dilaksanakan dengan aklamasiItu mungkin bakal memberikan peluang besar kepada Andi untuk terpilih

BACA JUGA: Penyelesaian Sengketa Pemilu di MK Boroskan Biaya

Anas Urbaningrum, kandidat Ketum lain, tidak mempermasalakan jika proses aklamasi dipilih sebagai cara pemilihan calon orang nomor satu Demokrat itu
"Keduanya sama-sama halal

BACA JUGA: Rudolf Disarankan Tetap Ajukan Gugatan ke MK

Aklamasi itu halal, pemungutan suara pun halal," kata Anas di Jakarta kemarin (14/5).

Menurut dia, cara aklamasi ataupun pemungutan suara hanya persoalan metode
Keduanya sama-sama demokratis

BACA JUGA: Akil: Rudolf-Afif Tak Berhak Gugat ke MK

Apalagi, tidak ada perbedaan signifikan antara dua cara pemilihan itu"Menurut saya, yang utama bukan aklamasi atau pemungutan suaraItu hanya metode teknis," ujarnya menegaskan.

Namun, itu tidak berarti metode aklamasi bisa serta-merta dilakukanAnas menyatakan, metode aklamasi bisa dilaksanakan jika hanya ada satu calon yang memenuhi syaratJika calon yang bersaing lebih dari satu, logikanya metode aklamasi tidak bisa dilakukan"Misalnya, yang memenuhi persyaratan hanya Anas, kan otomatis aklamasiAtau, kalau Pak Marzuki saja atau Pak Andi, ya artinya harus aklamasi," ujarnya memberikan ilustrasi.

Saat ini, lanjut Anas, harus dilihat apakah metode aklamasi cocok dilaksanakan di kongres yang berlangsung pekan depan ituBaik Anas, Andi, ataupun Marzuki ternyata memiliki salah satu syarat penting, yaitu dukunganDengan posisi itu, otomatis cara yang akan digunakan sangat mungkin adalah pemungutan suara"Kan pada akhirnya para calon mempunyai pendukung masing-masing yang akan mendukung dan memilihnya," ungkapnya.

Sementara itu, kandidat calon ketua umum lain Marzuki Alie menegaskan, tak ada agenda setting agar pemilihan nanti harus berlangsung secara aklamasiTerutama, dari panitia maupun DPP"Kalaupun aklamasi harus melalui proses, tidak boleh ada agenda pemaksaan semacam itu," tegasnyaSebab, menurut dia, jika hal tersebut terjadi, Demokrat akan memiliki sejarah buruk"Hak peserta kongres yang terabaikan itu menyimpang dari alur demokrasi dan partai ini akan selalu berusaha menjauhinya," tandasnya(bay/dyn/c7/agm)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Politik UI Jagokan Rusli Zainal


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler