jpnn.com, SURABAYA - Polisi terpaksa menembak dengkul Ravly Kalingga Ratno Ibra Ashari. Pria 19 tahun itu ditembak karena menjambret di Jalan Ir Soekarno, Surabaya, Jatim.
Setiap kali beraksi, Ravly tidak pernah sendiri. Dia selalu bersama tiga temannya. Sampai saat ini, mereka masih menjadi buron polisi.
BACA JUGA: Masih Kecil Sudah Lihai Jadi Bandit
Sebelum diringkus, Ravly dan tiga temannya sedang melakukan hunting. Kriterianya adalah seorang perempuan yang sedang berkendara tengah malam.
Ravly menyatakan bahwa perempuan memang sengaja dipilih. Sebab, mereka tidak akan melawan. Sekalipun melawan, tenaganya tidak akan sekuat pria.
BACA JUGA: Para Polisi Menyamar jadi Santri Demi Tangkap Orang Ini
Ravly dan tiga temannya selalu berburu di kawasan Jalan Ir Soekarno. Saat itu kondisi jalan sepi.
''Kebetulan dia satu-satunya perempuan di situ,'' terang pria yang sehari-hari bekerja sebagai juru parkir tersebut.
BACA JUGA: Komplotan Jambret Tepergok Menyamar jadi Ulama
Nah, kebetulan korban saat itu baru pulang. Dia merupakan seorang pegawai salah satu rumah karaoke.
Lokasinya berada di kawasan Rungkut. Dia hendak kembali ke rumahnya di kawasan Kenjeran.
Tiba-tiba, perempuan itu langsung dipepet dua sepeda motor. Mereka terlihat sedang mengacung-acungkan celurit. '
'Celuritnya itu digunakan sebagai gertakan. Ketakutan, akhirnya korban menyerahkan tasnya,'' ujar Kanitreskrim Polsek Mulyorejo Ipda Budianto.
Ravly saat itu bertugas sebagai eksekutor. Dialah orang pertama yang menerima tas tersebut.
Setelah tas milik korban berada di tangannya, aba-aba untuk melesat pun dilakukan.
Tanpa disadari, ternyata korban berteriak dengan kencang hingga terdengar anggota polsek yang sedang berpatroli. Petugas pun lantas mengejar pelaku.
Polisi memberikan tembakan peringatan. Hal itu dilakukan setelah mengetahui bahwa tersangka membawa senjata tajam.
Namun, empat orang tersebut tidak menggubris sama sekali. Mereka malah menambah kencang laju motornya.
Mereka bahkan mengacungkan celurit tersebut ke anggota.
Dorrr. Timah panas pun dimuntahkan. Polisi membidik Ravly karena bertindak sebagai eksekutor. (bin/c19/git/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sehidup Semati, Pasutri di Penjara Bersama
Redaktur & Reporter : Natalia