PADANG -- Menyadari bencana bisa datang kapan saja secara tiba-tiba, RS M Djamil Padang tidak memberlakukan lagi sistem kunci ruang rawat inap yang biasanya dilakukan guna mengantisipasi kunjungan dari keluarga pasien yang akan mengganggu kenyamanan, keamanan dan pelayanan medisHal tersebut sudah dilakukan sejak gempa 2009 silam.
Direktur Medik dan Keperawatan RS M Djamil, Yusirwan Yusuf menjelaskan untuk keamanan pasien dan keluarganya, maka semua gerbang dan pintu ruang rawat tidak diperbolehkan untuk dikunci
BACA JUGA: Ada Pasien Bayar Sendiri
Jadi, jika bencana gempa datang, pasien dan keluarganya bisa lebih leluasa keluar ruangan untuk menyelamatkan diri tanpa harus menunggu tim medis membukakan pintu ruangan.“Kalau soal jam bezuk, bisa kita siasati tanpa harus mengunci pintu masuk RS
BACA JUGA: Selokan Mataram Mampet
Kalau terjadi apa-apa, yang disalahkan pasti RS,” tutur pria berkumis itu pada Padang Ekspres (Grup JPNN)Dari pantauan Padang Ekspres, memang semua ruangan rawat sudah tidak dikunci lagi oleh perawat
Ia juga menegaskan selain kesehatan dan keselamatan pasien yang menjadi faktor utama, rumah sakit berbasis tanggap bencana juga perlu diperhatikan
BACA JUGA: Harimau Mulai Serang Ternak Warga
Dalam pembangunannya, rumah sakit harus memperhatikan konstruksi bangunan, jalur evakuasi untuk pasien ketika terjadi bencana, dan sebagainya“Kewaspadaan antara para dokter dan perawat juga perlu ditingkatkan, misalnya selama 1 bulan sekali melakukan latihan simulsi kebakaran, latihan evakuasi pasien dan sebagainya,” tuturnya.
Sementara itu, Humas RS M Djamil, Gustavianof menjelaskan, RS telah menyiapkan tenaga medis yang terlatih untuk menyelamatkan pasien dan keluarga pasien saat bencana datangTim medis harus memperhatikan kondisi pasiennya saat akan melarikan diri jikalau bencana datangTim medis memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan pasiennya(m)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Komplotan Penjarah Beraksi di Kampung Mati
Redaktur : Tim Redaksi