Anda Kurang Tidur? Baca Nih Dampak Negatif Bagi Kesehatan

Kamis, 07 Juli 2016 – 00:46 WIB
ILUSTRASI. FOTO: Times

jpnn.com - Tidur merupakan aktivitas rutin yang dilakukan oleh manusia untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran. Banyak sekali manfaat yang bisa kita peroleh dari aktivitas tidur tersebut. Salah satunya yaitu tubuh akan lebih bugar dan segar ketika bangun.

Sehingga kita siap menghadapi hari-hari yang berat dan melelahkan yang harus kita jalani hari ini. Sebaliknya, kurang tidur akan berdampak negatif bagi kesehatan tubuh.

BACA JUGA: Lima Penyebab Infeksi Ragi, Klik Saja!

Banyak di antara kita yang mengabaikan aktivitas tidur ini. Ini bisa dibuktikan dengan seringkali kita masih terjaga di malam hari seperti menonton tv sampai larut malam. Ngobrol dengan teman hingga di malam hari sampai lupa waktu atau melakukan aktivitas pada malam hari terkecuali mereka yang memiliki shift malam.

Tidur terlalu sedikit telah terbukti memiliki efek buruk pada jantung. Banyak penelitian telah menghubungkan hal ini ke hipertensi.

BACA JUGA: Kacang dan Manfaatnya untuk Cegah Kanker Usus Besar

Kini, sebuah studi baru yang dipublikasikan dalam jurnal Hypertension menemukan bahwa tidur singkat terhubung ke beberapa penanda negatif.

Dalam studi yang dilakukan di laboratorium tidur University of Chicago, 26 orang dewasa muda yang sehat ditugaskan selama seminggu tidur malam hanya lima jam setiap malam.

BACA JUGA: Anda Suka Konsumsi Alpukat? Jangan Khawatir, Nih Manfaatnya

Setengah dari peserta penelitian tidur tiap malam dengan jam malam normal dan setengah tidur selama lima jam saja.

Para peneliti mengukur tekanan darah dan denyut jantung setiap hari, tingkat norepinefrin, suatu hormon stres yang bisa meningkatkan tekanan darah dan variabilitas denyut jantung, suatu variasi interval beat-to-beat yang digunakan sebagai indikator untuk risiko kardiovaskular.

Hasilnya, tekanan darah tidak berubah dalam kelompok tidur normal. Tetapi untuk mereka yang tidur singkat, mengakibatkan detak jantung yang lebih tinggi pada siang hari, memiliki kadar norepinefrin dan variabilitas denyut jantung kurang di malam hari.

"Ada kesadaran umum bahwa ketika tingkat variabilitas jantung berkurang, ini merupakan penanda untuk peningkatan risiko kardiovaskular," kata penulis studi, Dr. Daniela Grimaldi, seperti dilansir laman Time, Kamis (30/6).

Grimaldi dan rekan-rekannya terutama prihatin dengan apa yang mereka lihat selama tidur gelombang lambat, biasanya fase yang paling restoratif bagi tubuh.

Mengubah jam kerja tidak mungkin untuk semua orang dan peneliti mencoba untuk mencari tahu apa yang bisa membantu melawan efek jantung negatif akibat shift kerja.

"Sementara itu, satu-satunya hal yang kami bisa sarankan kepada orang-orang yang kurang tidur adalah kombinasi dari makan makanan sehat, melakukan aktivitas fisik, mencoba untuk tidur sebanyak yang mereka bisa dan meminimalkan semua kondisi gaya hidup lain yang bisa menyebabkan masalah pada jantung," pungkas Grimaldi.(fny/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kenali Minyak Yang Baik Untuk Kesehatan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler