jpnn.com, JAKARTA - Andield Wibowo (12) layak menjadi panutan bagi siapa pun.
Bocah yang tidak bisa berbicara dan mendengar itu tetap berkarya di tengah keterbatasannya.
BACA JUGA: Bantuan Miliaran Rupiah untuk Kabupaten Seluma
Doni Mardonius, ayah Andield mengatakan, anaknya adalah pelukis andal.
Dalam lima tahun terakhir, Andield yang bersekolah di SLB Pangudi Luhur sudah menghasilkan 500 karya berbagai tema.
BACA JUGA: Rencana Hibah IBOS dari Korea, Ini Kata Pejabat Kemendikbud
Bahkan, bocah penderita autisme itu sudah tiga kali menggelar pameran tunggal.
"Andield ini pelukis cilik yang tidak bisa didikte. Seperti dalam pameran ini, harusnya melukis Presiden Jokowi yang dilukis malah tokoh kartun," kata Doni dalam pameran seni rupa yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Rabu (17/5).
BACA JUGA: Kemendikbud Siapkan Dua Regulasi Terbaru untuk Tahun Ajaran Baru
Hebatnya, Andield bisa menyelesaikan lukisan di atas kanvas dalam waktu paling lama satu jam.
Karya Andield juga menjadi buruan para penggemar lukisan.
Setiap lukisannya dihargai sampai ratusan juta rupiah.
"Ide Andield ini mulai dari Adam Hawa hingga zaman milenium. Imajinasinya sangat tinggi. Kalau sudah melukis, dia hanya butuh waktu satu jam setelah itu berhenti dan tidak mau melukis lagi di hari yang sama," kata Doni. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tim Kemendikbud : 2 Oknum Guru SMKN 3 Sidempuan Terbukti Bocorkan Soal Ujian
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad