jpnn.com, JAKARTA - Andi Arief menegaskan Musyarawah Daerah (Musda) Partai Demokrat di Kalimantan Timur tidak berkaitan dengan kasus dugaan suap yang melibatkan Bupati nonaktif Penajam Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Mas'ud.
Hal itu disampaikan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP Partai Demokrat tersebut setelah menjalani pemeriksaan sebagai saksi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta.
BACA JUGA: Ternyata, Ini Alasan KPK Periksa 2 Petinggi Demokrat
"Pemeriksaan tadi menguatkan bahwa tidak ada hubungan dengan Musda Demokrat, memang enggak ada," kata Andi, Selasa (10/5).
Dia mengaku diberikan tujuh pertanyaan yang bertujuan untuk melengkapi pertanyaan-pertanyaan sebelumnya.
BACA JUGA: Andi Arief Memenuhi Janji, Catat ya, Sudah 2 Kali Digarap KPK
"Waktu itu, enggak lengkap saja. Ini juga sama, ada tujuh pertanyaan. Hanya menanyakan lebih lanjut saja," ujar Andi.
Menurut dia, keterangan yang disampaikannya kepada penyidik menunjukkan bahwa kasus dugaan suap ini tidak berkaitan dengan Partai Demokrat.
BACA JUGA: Andi Arief Demokrat Mangkir dari Panggilan KPK
"Perkara yang sedang diselidiki ini bukan menyoroti soal Musda Partai Demokrat, lebih pada bukan hanya kejadian OTT (operasi tangkap tangan)," tutur dia.
Andi dan Deputi II Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Jemmy Setiawan dipanggil KPK hari ini.
Keduanya diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap yang menjerat tersangka Abdul Gafur Mas'ud. (mcr9/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Hari Pertama Kerja Pascalebaran, KPK Langsung Garap Petinggi Demokrat Ini
Redaktur : M. Rasyid Ridha
Reporter : Dea Hardianingsih