Andi Arief Petinggi Demokrat, Masa Tidak Tahu Jadwal?

Jumat, 04 Januari 2019 – 02:54 WIB
SUDAH DIHAPUS: Kicauan politikus Partai Demokrat (PD) Andi Arief yang telah dihapus. Foto: Twitter

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Said Salahudin menilai, isu tujuh kontainer surat suara yang sudah dicoblos sangat merugikan KPU. Sehingga sangat wajar lembaga penyelenggara pemilu bereaksi saat mengetahui bahwa kabar tersebut hoaks.

"Logistik pemilu itu tanggung jawab KPU sepenuhnya. Ketika beredar informasi yang tidak beres terkait surat suara, maka sudah benar KPU sigap merespons," ujar Said di Jakarta, Kamis (3/1).

BACA JUGA: Jangan-jangan Andi Arief Frustrasi karena Demokrat Terpuruk

Meski demikian, Direktur Sinergi Masyarakat untuk Demokrasi Indonesia (Sigma) ini menilai, respons yang diberikan KPU melaporkan kasus tersebut ke pihak kepolisian sedikit berlebihan.

Said menilai, KPU sebenarnya cukup memberikan penjelasan isu yang beredar tidak benar. Penjelasan berdasarkan langkah KPU bersama Bawaslu turun ke lapangan melakukan pengecekan.

BACA JUGA: Seharusnya Hasto PDIP Berterima Kasih ke Andi Arief

"KPU harus ingat, mereka terikat peraturan kode etik penyelenggara pemilu yang membatasi cara KPU dalam bersikap dan bertindak," ucapnya.

Menurut Said, dalam peraturan kode etik KPU diminta memberikan respons secara arif dan bijaksana terhadap kritik dan pertanyaan publik.

BACA JUGA: Bisa Jadi Andi Arief Berhalusinasi soal Hoaks Surat Suara

"Nah, cuitan Andi Arief seputar isu itu kan sifatnya pertanyaan publik. Jadi dijawab saja oleh KPU secara arif dan bijaksana, tanpa perlu melapor ke polisi," katanya.

Lebih lanjut Said mengatakan, laporan ke polisi itu sudah benar, tapi tidak harus KPU yang menjadi pelapor. Lagipula, tanpa harus didahului dengan laporan, polisi berwenang dan sudah semestinya bergerak cepat mengungkap setiap isu yang meresahkan masyarakat.

"Namun demikian, walau cuitan Andi Arief yang memantik reaksi publik itu bersifat pertanyaan, tetapi saya menilai tindakan Andi Arief itu tidak tepat," katanya.

Said mengatakan demikian, karena Andi merupakan petinggi Partai Demokrat. Selain itu, dia juga merupakan mantan pejabat yang punya akses informasi dan sering diklaim bersifat akurat.

"Kan aneh, masa enggak tahu kapan jadwal surat suara dicetak. Kalau dia tahu suatu informasi yang tidak logis, kenapa buru-buru dipublikasikan walaupun isu itu coba dibalut dalam bentuk pertanyaan," pungkas Said.(gir/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sambangi Bareskrim, Ketua KPU Minta Penyebar Hoaks Ditangkap


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler